1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Neraca KTT Uni Eropa dan Afrika, Diwarnai Perdebatan Perjanjian Pasar Bebas

9 Desember 2007

Konferensi Tingkat Tinggi Afrika dan Uni Eropa di Lisabon, Portugal telah berakhir. Sejumlah perjanjian kerja sama ekonomi dan perdagangan ditandatangani walau pun diwarnai perdebatan di dua bidang tersebut.

https://p.dw.com/p/CZT2
KTT Uni Eropa-Afrika diboikot PM InggrisFoto: AP

80 delegasi negara Afrika dan Eropa menyepakati hubungan kemitraan yang sejajar antar benua. Disebutkan dalam rencana kerja sama, dalam tiga tahun mendatang situasi perdamaian dan keamanan di Afrika akan terus mengalami perbaikan, dengan pemerintahan yang lebih baik dan didukung dengan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Uni Eropa dan Uni Afrika sepakat untuk memperkuat kerja sama mereka di bidang migrasi, antisipasi perubahan iklim dan penyediaan energi. Demikian keputusan dua perhimpunan negara dua benua dalam deklarasi penutup KTT Uni Eropa dan Afrika. Jose Socrates, Perdana Menteri Portugal dan tuan rumah, menunjukkan semangatnya mendukung rencana tersebut.

Sementara Presiden Ghana dan pemimpin Uni Afrika, John Kofour, optimis bahwa kedua benua akan bekerja sama lebih erat walau pun diwarnai perbedaan kepentingan, "Tantangannya bagi kedua pihak untuk mewujudkan rencana yang ditentukan dalam kesepakatan. Perwujudan rencana tersebut akan menguatkan hubungan kita. Hasil lainnya adalah kebulatan tekad baru Afrika untuk selaras dengan globalisasi.“

Namun, para pemimpin negara Afrika dan Eropa tidak membicarakan lebih lanjut masalah perdagangan dan ekonomi. Presiden Senegal, Maitre Abdulaye Wade menolak tawaran perjanjian pasar bebas dengan Eropa atau EPA, "Saya memastikan harapan saya bahwa Afrika menolak EPA. Yang lainnya positif, kesehatan, anak-anak. Tapi saya tetap memperjuangkan apa yang diperjuangkan warga Afrika, yaitu menolak EPA. Sekarang harus dipikirkan, dalam posisi apa EPA pantas ditempatkan.“

Sebaliknya, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan bahwa tidak ada alternatif selain melakukan perjanjian pasar bebas dengan Afrika. Suatu hal yang sejak lama dinantikan Merkel. Disebutkannya, "Jika EPA tidak dilakukan, sejumlah negara Afrika yang sudah maju akan dirugikan dalam hal hubungan dagangnya dengan Eropa, kami tidak menginginkannya. Negara miskin tidak akan terkena dampaknya. Tapi akan mempengaruhi negara Afrika yang sudah maju. Kami tidak menginginkannya, negara-negara itu juga tidak menginginkannya. Makanya kadang harus bersikap, jaga emosi, lakukan perundingan. Kami menginginkan kesepakatan.“

Komisi Eropa juga mengatakan bahwa mereka akan meminta perpanjangan waktu perundingan yang sebenarnya sudah habis akhir tahun ini kepada organisasi perdagangan dunia WTO.

Kanselir Merkel juga menyatakan rasa puasnya terhadap KTT Uni Eropa dan Afrika itu. Dikatakannya, "Pendapat saya, pertemuan ini sangat berhasil, dengan adanya 15 pertemuan dengan para kepala negara. Saya merasakan suasana yang positif di sini dan saya yakin kami dapat membangun sesuatu dari hasil pertemuan ini.“

Komisaris Uni Eropa Jose Manuel Barroso dalam kesempatan yang sama mengatakan, semua masalah dibicarakan secara terbuka dan bebas. Barroso juga memuji keberhasilan Afrika namun tidak lupa mengomentari sikap Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, "Berlawanan dengan apa yang sering terdengar di Eropa, terdapat alasan mengapa harus memandang Afrika dengan optimis. Pemerintahan yang lebih baik, sejumlah negara menyelenggarakan pemilihan dan memiliki demokrasi. Tentu saja masalah masih tetap ada. Kami tidak paham mengapa mereka yang pernah memperjuangkan kemerdekaan warganya kini juga mengekang kebebasan warganya.“

Para pemimpin negara Afrika dan Eropa juga setuju untuk melakukan pertemuan yang lebih sering. Pertemuan selanjutnya direncanakan pada 2010 mendatang. Mungkin dalam KTT mendatang, Perdana Menteri Inggris akan hadir. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown memboikot KTT tahun ini akibat pelanggaran hak azasi manusia yang terjadi di Zimbabwe.