1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Penegakan HukumEropa

Negara Barat Gugat Iran ke ICJ atas Jatuhnya Pesawat Ukraina

6 Juli 2023

Inggris, Kanada, Swedia, dan Ukraina menyeret Iran ke Mahkamah Internasional, ICJ, atas kasus penembakan sebuah pesawat penumpang Ukraina pada tahun 2020 yang menewaskan 176 orang di dalamnya.

https://p.dw.com/p/4TTb1
Foto korban pesawat yang  yang jatuh.
Kolase foto korban pesawat Ukraina yang jatuh tahun 2020.Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press/AP/picture alliance

Kanada, Swedia, Ukraina, dan Inggris menggugat Iran di Mahkamah Internasional, ICJ, atas kasus penembakan pesawat penumpang Ukraina yang menewaskan 176 orang di dalamnya, demikian ungkap ICJ pada hari Rabu (05/07).

Pesawat maskapai Ukraine International Airlines PS752 sedang dalam perjalanan dari Teheran ke Kyiv pada tanggal 8 Januari 2020 ketika ditembak jatuh tak lama setelah lepas landas. Mereka yang tewas termasuk warga negara dan penduduk Kanada, Swedia, Ukraina, dan Inggris, serta Afganistan dan Iran. Usia korban berkisar antara satu hingga 74 tahun.

Setelah tiga hari menyangkal pada bulan Januari 2020, Iran mengatakan bahwa paramiliter Garda Revolusi secara keliru menjatuhkan pesawat Ukraina dengan dua rudal. Pihak berwenang Iran menyalahkan operator pertahanan udara yang menurut mereka telah keliru mengira pesawat Boeing 737-800 itu sebagai rudal jelajah Amerika Serikat.

Tuntutan hukum terhadap Iran

"Tindakan hukum hari ini mencerminkan komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk mencapai transparansi, keadilan, dan akuntabilitas bagi keluarga korban," kata penggugat dalam sebuah pernyataan bersama. Mereka mengatakan bahwa pengajuan kasus ini setelah Iran gagal menanggapi permintaan arbitrase pada bulan Desember lalu.

Inggris, Kanada, Swedia, dan Ukraina berpendapat bahwa Iran "gagal mengambil semua tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum yang disengaja" dan "gagal melakukan investigasi dan penuntutan kriminal yang tidak memihak, transparan, dan adil yang konsisten dengan hukum internasional."

Negara-negara tersebut meminta pengadilan untuk "memerintahkan reparasi penuh untuk semua dampak yang ditimbulkan" dan membuat Iran membayar "kompensasi penuh kepada para pemohon untuk kerugian material dan moral yang diderita oleh para korban dan keluarga mereka." Iran juga harus mengembalikan barang-barang milik para korban dan secara terbuka mengakui "tindakannya yang salah secara internasional,"  demikian isi pernyataan pengajuan kasus tersebut.

Siapa yang dijatuhi hukuman di Iran?

Pengadilan Iran tahun ini menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara kepada seorang komandan pertahanan udara yang diduga bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut, demikian menurut kantor berita resmi peradilan negara itu.

Namun, negara-negara yang mengajukan kasus ini ke ICJ menyebut penuntutan tersebut sebagai "pengadilan palsu dan tidak jelas."

Menurut mereka, Iran menyembunyikan atau menghancurkan bukti, menyalahkan negara-negara lain dan personel Garda Revolusi tingkat rendah, "mengancam dan melecehkan keluarga para korban yang mencari keadilan" dan gagal melaporkan rincian insiden tersebut kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.

Pekan lalu, Iran mengajukan kasus terhadap Kanada terkait dengan jatuhnya pesawat tersebut. Iran menuduh Kanada melanggar asas kekebalan negara karena mengizinkan keluarga korban terorisme untuk meminta ganti rugi dari Teheran.

ap/ha (AP, AFP, Reuters)