1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220809 Afghanistan NATO

22 Agustus 2009

Bagaimana masa depan pasukan NATO di Afghanistan?

https://p.dw.com/p/JGNp
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen, speaks to a French.Foto: AP

Bukan kebetulan jika Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen menekankan pujian terhadap aparat keamanan Afganistan atas kerja keras mereka saat pemilu berlangsung.

"Mereka melakukan tugas menjaga keamanan dan layak mendapat pujian. Mereka melakukan segala sesuatu yang mungkin dilakukan demi membuat pemilu ini berjalan seaman mungkin", kata Rasmussen

NATO berinvestasi besar-besaran dalam hal pembentukan, persenjataan dan pendidikan tentara Afghanistan. Sampai saat ini terdapat pasukan berkekuatan 90.000 orang yang dipuji memiliki keberanian, semangat tempur dan disiplin.

Tidak diragukan lagi, tentara Afghanistan saat ini adalah cerita sukses dan jumlahnya akan terus bertambha. Target sementara sampai 134.000 orang, agar pemerintah Afghanistan juga dapat membela diri, dari Taliban dan kelompok perlawanan lainnya.

Rasmussen mengatakan, "Tujuan jangka panjangnya adalah pengalihan tanggungjawab keamanan secara kongkret kepada rakyat Afghanistan."

Di balik itu tersembunyi strategi mundur NATO. Artinya, pasukan internasional harus dikurangi secara perlahan namun pasti, karena tentara dan polisi di Afghanistan sudah dapat menjaga keamanan sendiri.

Menteri Pertahanan Afghanistan Rahim Wardack mengatakan, "Tujuan akhirnya adalah, kami, rakyat Afghanistan, mampu membela negeri ini dari semua ancaman dari dalam dan luar.“

Sejalan dengan itu, NATO berupaya menghindari kesan bahwa pasukan internasional ingin mundur. Rasmussen menandaskan, NATO akan mendukung rakyat Afghanistan selama yang dibutuhkan.

Masalahnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai Afghansitan mampu menjaga keamanannya sendiri, sulit dikatakan. Tak ada yang bisa memberi petunjuk jelas.

Tambahan lagi, aparat kepolisian yang berfungsi baik sama pentingnya dengan tentara, dan kemajuan di segi itu tidak terlalu besar. Hal ini menyulitkan NATO karena pembentukan dan pendidikan kepolisian Afghanistan merupakan tanggungjawab UE.

Paling tidak, Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung kini berani memperkirakan, berapa lama lagi misi di Afghanistan berlangsung.

"Menurut perkiraan saya, kita masih membutuhkan 5 sampai 10 tahun untuk mencapai tujuan", kata Jung.

Sampai saat itu tiba berlaku semboyan 'tambah terus pasukan'. AS ingin meningkatkan jumlah pasukannya secara signifikan tahun ini. Bisa diperkirakan, Jerman akan kembali diminta untuk mengikuti langkah tersebut.

Karena satu hal yang sudah pasti, walau sedemikian banyaknya pasukan keamanan, dari Afghanistan sendiri maupun internasional, keamanan di negeri itu tak kunjung terwujud.

Michael Götschenberg/ Renata Permadi

Editor: Agus Setiawan