1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NATO Bahas Perkembangan di Afghanistan dan Kosovo

as13 Juni 2008

Situasi keamanan di Afghanistan serta masadepan misi NATO di Kosovo, menjadi tema utama bahasan konferensi para menteri pertahanan NATO.

https://p.dw.com/p/EJ9E
Menteri pertahanan Jerman Franz Josef Jung, mengisyaratkan penambahan pasukan Bundeswehr di Afghanistan.Foto: AP

Konferensi para menteri pertahanan NATO terutama membahas perkembangan situasi keamanan di Afghanistan setelah KTT NATO April lalu dan kelanjutan misi NATO di Kosovo. Menjelang digelarnya konferensi di Brussel itu, di Jerman sudah dilontarkan spekulasi menyangkut kemungkinan penambahan jumlah pasukan Bundeswehr untuk penugasan di Afghanistan.

Akan tetapi menteri pertahanan Jerman, Franz Josef Jung dalam konferensi di Brussel itu, tidak menyebutkan angka konkretnya. Jung hanya menyatakan : “Mandat baru dimulai Oktober. Dan menjelang reses musim panas saya akan mengumumkan, seberapa besar jumlah yang diperlukan dan bagaimana bentuk mandat baru.“


Kelihatannya penambahan jumlah serdadu Jerman-Bundeswehr di Afghanistan tidak tertutup kemungkinannya. Penyebanya, situasi keamanan di Afghanistan semakin memburuk. Menteri pertahanan Jerman Jung menambahkan : “Di sana terjadi perubahan. Kami memperluas wilayah operasi dari utara ke barat. Belum lama ini dari gudang rahasia disita 10 truk senjata, mulai dari penangkis panser hingga roket. Ini menunjukan semakin gawatnya situasi.“

Selain membahas tema keamanan di Afghanistan, konferensi menteri pertahanan NATO juga membahas perkembangan Kosovo. Terutama hendak diperjelas, bagaimana kerjasama di masa depan dengan misi Eropa untuk pembangunan Kosovo-EULEX. Misi Uni Eropa ini, bertugas mendukung perombakan dan pembenahan sektor hukum dan kepolisian di Kosovo. EULEX semula dirancang untuk menggantikan administrasi PBB di Kosovo-UNMIK. Namun sekjen PBB, Ban Ki Moon kini memutuskan misi Uni Eropa itu bukan lembaga yang mandiri, melainkan bertugas di bawah koordinasi misi PBB. Dengan itu, sekjen PBB Ban Ki Moon bereaksi atas nota keberatan Rusia yang tetap menolak kemerdekaan Kosovo.

Menteri pertahanan Jerman Jung menegaskan, yang terpenting jangan sampai terjadi celah keamanan di Kosovo. Jung lebih lanjut mengatakan :“Artinya, jangan sampai UNMIK ditarik tapi EULEX belum bertugas. Sekarang menjadi amat logis, jika lembaga itu berada di bawah payung UNMIK.“


NATO dalam konferensinya hari Kamis (12/6) malam kemarin memutuskan, memperluas mandat di Kosovo. Pasukan aliansi akan membentuk satuan baru pasukan keamanan yang serdadunya warga Kosovo. Pasukan keamanan reguler ini, akan menggantikan apa yang disebut korps pelindung Kosovo, yang anggotanya bekas milisi perlawanan Albania-Kosovo UCK.