1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nakes Demo Ancam Mogok Nasional! Minta RUU Kesehatan Disetop

Detik News
5 Juni 2023

Sejumlah massa tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter hingga bidan menggelar unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (05/06). Hal ini dikarenakan proses rancangan RUU Kesehatan dinilai tidak transparan.

https://p.dw.com/p/4SBfZ
Demonstrasi tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan dari berbagai organisasi melakukan unjuk rasa di depan DPR, Senin (05/06)Foto: Averus Al Kautsar/detikcom

Tenaga kesehatan yang mengklaim mewakili lima organisasi profesi melakukan unjuk rasa penolakan RUU Kesehatan jilid dua di depan kantor DPR/MPR pada Senin (05/06). Kelima organisasi tersebut adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Dalam tuntutannya, kelima organisasi menuntut pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law segera dihentikan. RUU Kesehatan dinilai masih menyimpan masalah dan terkesan buru-buru untuk disahkan.

Juru bicara aksi dr Beni Satria menuntut keseriusan pemerintah. Ia mengatakan bahwa aksi penolakan RUU Kesehatan ini merupakan aksi terakhir, sebelum rencana mogok kerja nasional.

"Kami tegaskan ini aksi terakhir kita setelah itu ternyata menginstruksikan seluruh anggota untuk mogok kalau pemerintah tetap tidak menggubris dan tetap tidak mengindahkan tuntutan kita hari ini," ucap dr Beni ketika ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Senin (05/06).

dr Beni menjelaskan bahwa apabila tuntutan tidak dipenuhi, maka lima organisasi profesi akan memerintahkan anggotanya menghentikan pelayanan di seluruh daerah.

"Tuntutan kita pada 8 Mei kita sudah tegas setop pembahasan tapi pemerintah masih tetap membahasnya bersama DPR tanpa melibatkan kita sebagai organisasi profesi resmi," sambungnya.

Menurut dr Beni, RUU Kesehatan yang sedang dibahas saat ini juga dapat berpotensi membuat kriminalisasi pada tenaga kesehatan.

"Termasuk juga persoalan kriminalisasi bagi kita hari ini pemerintah yang katanya memberikan perlindungan pada kita masih tetap terjadi penganiayaan pada tenaga kesehatan saat bertugas," pungkasnya.

Karangan bunga 'Tolak RUU Kesehatan' berjajar di depan DPR

Deretan karangan bunga bertuliskan 'Tolak RUU Kesehatan' berjejer di depan gerbang utama gedung DPR, Jakarta, pagi ini. Karangan bunga tersebut berasal dari berbagai organisasi profesi kesehatan di berbagai daerah.

Demonstrasi tenaga kesehatan
Karangan bunga memenuhi gerbang DPR, Senin (05/06)Foto: Fathia Nabila Qonita/detikcom

Karangan-karangan bunga yang memenuhi gerbang DPR itu bertuliskan berbagai macam tuntutan. Seperti 'Hentikan Pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law' dan 'Tolak RUU Kesehatan Yang Tak Berpihak Pada Rakyat dan Nakes'.

Massa aksi juga terlihat menggunakan kaus putih bertuliskan 'Stop RUU Kesehatan'. Mereka juga tampak membawa berbagai perlengkapan aksi seperti bendera organisasi serta poster bertuliskan penolakan.

"Sejak draft Rancangan Undang-Undang Kesehatan (RUU Kesehatan Omnibus Law) menyebar pada tahun 2022 lalu, para tenaga kesehatan gelisah karena selain proses rancangan yang tidak transparan, namun juga isi RUU tersebut yang tidak memberikan rasa aman dan nyaman bagi para tenaga medis dan kesehatan untuk bekerja," kata Humas Eksternal PB IDI, Elizabeth dalam keterangannya.

Elizabeth menyatakan, pihaknya telah memberikan berbagai masukan terkait masalah kesehatan di Indonesia. Namun, kata dia, masukan itu tak sedikitpun digubris oleh pemerintah.

"Namun usai bekerja keras membantu memulihkan situasi kesehatan di Indonesia, seruan para tenaga medis dan kesehatan akan RUU Kesehatan seperti angin lalu bagi pemerintah," ujarnya. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Nakes Demo Ancam Mogok Nasional! Minta RUU Kesehatan Disetop

Karangan Bunga 'Tolak RUU Kesehatan' Berjajar di Depan Gedung DPR Pagi Ini