1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Militer Suriah Teruskan Aksi Kekerasan

11 Maret 2012

Tuntutan dunia internasional untuk segera mengakhiri kekerasan tidak dipedulikan oleh pasukan Suriah. Sementara itu, Kofi Annan kembali bertemu Presiden Assad.

https://p.dw.com/p/14J0F
Foto: picture-alliance/abaca

Serangan ke provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak dilanjutkan oleh militer Suriah. Menurut keterangan lawan rezim, tentara serang berbagai wilayah di provinsi tersebut untuk mencari anggota kelompok pemberontak. Ini kelanjutan dari serangan Sabtu (10/3). Rami Abdel Rahman, ketua badan pengawas HAM Suriah, mengatakan kepada kantor berita AFP, serangan di Idlib adalah "serangan bom terparah" sejak pasukan pemerintah dikerahkan ke kota tersebut awal pekan ini. Ia menambahkan, "Ini adalah awal serangan darat".

8500 korban tewas

Sejak aksi protes terhadap kediktatoran Presiden Bashar al Assad dimulai Maret 2011, pasukan pemerintah bertindak brutal kepada gerakan oposisi. Menurut perkiraan pengamat, sekitar 8500 orang telah tewas.

Syrien Rebellen mit Waffen
Pemberontak bersenjata SuriahFoto: picture-alliance/dpa

Minggu (11/3), utusan PBB dan Liga Arab bagi Suriah, Kofi Annan, kembali bertemu dengan Assad di Damaskus. setelahnya, Annan dikabarkan akan melanjutkan perjalannya ke Qatar. Dalam pertemuan Sabtu (10/3), Annan menuntut akhir kekerasan di Suriah, akses bebas bagi organisasi bantuan dan pembebasan tahanan politik. PBB menjelaskan, Annan mengajukan beberapa usulan, tanpa mengungkapnya secara rinci.

Assad tolak perundingan

Annans Gespräche mit Assad in Syrien
Perundingan Annan dan AssadFoto: picture-alliance/dpa

Usaha Annan belum membuahkan hasil. Kantor berita resmi SANA mengutip perkataan Assad saat berbicara dengan Annan Sabtu (10/3): "Suriah siap mendengarkan usaha jujur apapun untuk menemukan solusi." Namun, "tidak ada dialog atau proses politik yang akan berhasil selama ada kelompok teroris yang menciptakan kekacauan dan membuat negara menjadi tidak stabil dengan menyerang warga sipil dan tentara", tambah presiden Suriah tersebut.

Namun, usai bertemu hari Minggu (11/3), Annan mengatakan ia optimis dengan kelanjutan di Suriah. Ia mengakui akan sulit untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. "Proses yang sulit dan berat tetapi kita harus memiliki harapan."

Kritik Arab kepada Rusia

Sebelumnya, negara-negara Arab dan Rusia sepakat, kekerasan di Suriah harus berakhir. Namun, menteri luar negeri Arab Saudi Saud al Faisal mengatakan, kegagalan resolusi PBB selama ini karena veto Cina dan Rusia, telah memperburuk situasi di Suriah. Posisi kedua negara seakan "memberikan ijin bagi rezim Suriah untuk meneruskan tindakan brutal terhadap rakyat Suriah".

Treffen der arabischen Liga in Kairo Außenminister Saud al-Faisal
Menlu Arab Saudi Saud al-FaisalFoto: Reuters

Menlu Rusia Sergey Lavrov menjelaskan, bahwa resolusi baru Dewan Keamanan PBB punya "kesempatan" untuk disetujui jika tidak dipicu oleh keinginan untuk memastikan para pemberontak bersenjatalah yang menguasai jalanan Suriah. Amerika Serikat mengajukan usulan resolusi DK PBB baru tentang Suriah yang kini tengah dibicarakan oleh negara-negara adidaya.

Senin (12/3), Dewan Keamanan PBB tingkat menteri luar negeri akan membicarakan situasi di Suriah, Dalam pertemuan yang digelar di New York, menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle juga akan hadir.

Vidi Legowo-Zipperer (dpa, rtr, ap)