1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

041011 Somalia Anschlag

4 Oktober 2011

Sedikitnya 70 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di ibukota Somalia, Mogadishu, Selasa (04/10). Milisi Islamis radikal Al Shabaab mengaku bertanggung jawab dalam serangan itu.

https://p.dw.com/p/12lhj
Orang-orang mengelilingi jenazah korban serangan bom mobil di Mogadishu, Selasa (04/10).(EPA/ELYAS AHMED)
Orang-orang mengelilingi jenazah korban serangan bom mobil di Mogadishu, Selasa (04/10).Foto: picture alliance/dpa

Selasa siang waktu setempat (04/10), sebuah bom meledak di kawasan pemerintahan ibukota Somalia. Bom tersebut diletakkan dalam sebuah truk dan kekuatannya ditambah dengan beberapa tong BBM. Akibat ledakan, kawasan pemerintahan dalam radius 800 meter tertutup asap dan debu.

Menteri Informasi Somalia Abdulkadir Hussein menyatakan,"Ini adalah tragedi terutama karena serangan ini ditujukan terhadap orang-orang muda."

Serangan Teror Terparah di Somalia

Mobil yang hangus terbakar akibat bom di depan kementerian pendidikan Somalia, Mogadishu, Selasa (04/10).(EPA/ABDI HAJJI HUSSEIN)
Mobil yang hangus terbakar akibat bom di depan kementerian pendidikan Somalia, Mogadishu, Selasa (04/10).Foto: picture-alliance/dpa

Ini merupakan serangan paling berdarah yang pernah terjadi di Mogadishu. Banyak diantara korban tewas adalah mahasiswa. Mereka sedang berada di dekat kantor Kementerian Pendidikan karena sedang mengajukan permohonan beasiswa ke Turki.

Peristiwa bom ini mengejutkan, karena beberapa pekan lalu Somalia baru saja bernafas lega. Untuk pertama kalinya sejak 20 tahun terakhir, rakyat merasakan bahwa pemerintah peralihan benar-benar mengendalikan ibukota Mogadishu. Mereka berhasil mengusir keluar milisi Al-Shabaab dari ibukota, dengan bantuan pasukan Uni Afrika. Ketika itu, jurubicara Al Shabaab Ali Mohamud Rage, mengaku secara resmi mereka mundur dari ibukota, namun akan menyiapkan rencana serangan.

Al Shabaab mundur untuk melancarkan serangan lebih hebat lagi, begitu katanya. Selain itu organisasi yang berafiliasi kepada Al -Qaeda itu bertekad akan tetap mempertahankan posisinya di wilayah lain Somalia.

"Al Shabaab Akan Menggunakan Taktik Gerilya"

Milisi Al Shabaab di dekat Mogadishu 2008 silam.(AP Photo/Farah Abdi Warsameh, File)
Milisi Al Shabaab di dekat Mogadishu 2008 silam.Foto: AP

Utusan khusus PBB di Somalia, Augustine Mahiga, mengatakan bahwa milisi Al Shabaab akan lebih menggunakan taktik gerilya. Katanya, "Menyerang dari belakang dan menggunakan tameng hidup. Mereka juga akan mengirim pelaku bom bunuh diri."

Prognosa itu menjadi kenyataan. Al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Selasa di Mogadishu.

Antje Diekhans/Luky Setyarini

Editor: Andy Budiman