1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Serukan Perlindungan Alam di Kyoto

31 Agustus 2007

Tiga ribu orang datang ke Congress Center Kyoto, Jumat kemarin. Tiga kali lipat dari daya tampung di dalam gedung itu.

https://p.dw.com/p/CP3V
Kanselir Jerman Angela Merkel
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: AP

Para warga Jepang itu datang untuk mendengarkan ceramah Kanselir Jerman mengenai perubahan iklim global.

Sekali lagi dalam ceramahnya mengenai perlindungan lingkungan hidup, Angela Merkel menegaskan, “tidak ada jalan untuk menghindari isu ini.“

Sebagai salah seorang yang turut merumuskan Protokol Kyoto, Angela Merkel menggugah dengan peristiwa bersejarah yang berlangsung di gedung itu. Sepuluh tahun lalu di bulan Desember, Merkel yang ketika itu menjabat Menteri Lingkungan Hidup Jerman bertahan selama 7 hari dalam gedung Kongress tak berjendela itu, menegosiasikan formulasi Protokoll Kyoto yang akhirnya disepakati para menteri berbagai negara.

„Tentu saja saya ingat dengan baik negosiasi alot yang berlangsung selama diskusi. Tapi dari negosiasi itu, sebuah teks bisa dirumuskan, yang sampai sekarang masih menjadi acuan penting“.

Merkel menganggap Protokol Kyoto sebagai tonggak penting karena untuk pertama kalinya politik lingkungan hidup internasional berhasil melahirkan target-target yang konkret. Dalam ceramahnya, ia juga mengingatkan bahwa masih banyak negara yang belum memenuhi kewajibannya sehubungan kesepakatan itu.

„Kini kita berada pada fase, di mana untuk mencapai target-target itu hanya tinggal 5 tahun lagi. Dan bila saya menilik situasi di Uni Eropa saat ini, saya menyadari bahwa pekerjaan kita sangat banyak agar bisa mencapai target lingkungan hidup di tahun 2012 itu.“

Kenyataannya negara tuan rumah, Jepang berada jauh dari target kewajiban yang ditetapkannya sendiri. Jepang harus mengurangi 6% jumlah emisi CO2 dari apa yang dihasilkannya pada tahun 1990. Tapi saat ini, jumlah emisi CO2 Jepang justru lebih 18% dari emisi sebelumnya itu. Dibandingkan dengan Jepang, Jerman berada dalam posisi yang lebih baik. Sampai tahun 2012, Jerman harus mengurangi 21% jumlah emisi CO2, kini emisi yang dikurangi sudah mencapai 18%.

Kanselir Jerman menegaskan, perlindungan iklim global bukan rem bagi perkembangan. Tehnik Lingkungan itu meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Demikian ungkapnya.

“Dalam tehnik lingkungan itu terdapat peluang besar bagi negara-negara industri dan sebagai Kanselir Jerman, bagi Jerman ini berarti membuka lapangan kerja baru dan hal ini menolong upaya kami mengembangkan lapangan kerja yang inovatif serta mempertahankan tingkat kemakmuran yang sudah dicapai.“

Di akhir ceramah, Angela Merkel mengingatkan bahwa tidak ada jalan pintas dalam mencapai kesepakatan iklim global yang baru.