1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

160709 Merkel Medwedew

17 Juli 2009

Kanselir Jerman Merkel dan Presiden Rusia Medvedev sependapat mengenai kasus pembunuhan aktivis Estemirova. Dalam pertemuan ini, perjanjian di bidang energi juga disepakati.

https://p.dw.com/p/IrXw
Natalia Estemirova ditemukan terbunuh di Ingushetia hari Rabu (15/07). Merkel berjanji akan membongkar kasus ini.Foto: AP

Pertemuan antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Dimitri Medvedev di München Kamis (17/07) kemarin berlangsung dalam atmosfir kerja yang baik. Tetapi pertemuan ini juga sempat diliputi suasana kelam akibat kabar pembunuhan pembela hak asasi manusia Natalia Estimirova. Komentar Merkel:

“Saya terkejut atas pembunuhan perempuan pemberani ini yang juga peraih penghargaan Schumann dari Parlemen Eropa. Dan saya juga sudah berjanji, seperti juga Presiden Rusia Medvedev, agar semua upaya dilakukan untuk membongkar kasus pembunuhan ini, karena ini bukanlah hal yang bisa diterima begitu saja.”

Pembunuhan ini juga merupakan provokasi pahit bagi Medvedev sendiri. April lalu presiden Rusia ini baru menghentikan program anti teror di Chechnya. Keputusan ini diharapkan dapat menjadi pertanda normalisasi di negara ini. Di München Medvedev memberikan komentar tegas tentang kasus pembunuhan ini.

“Buat saya jelas sekali, bahwa pembunuhan Natalia Estimirova berhubungan dengan aktivitasnya secara profesional. Ini merupakan aktivitas yang penting bagi setiap negara. Ia mengatakan kebenaran. Dan inilah nilai pekerjaan seorang aktivis pembela hak asasi manusia, walaupun tidak enak dan tidak nyaman bagi pemerintah.”

Yang jauh lebih nyaman bagi Presiden Medvedev adalah berbicara tentang perjanjian-perjanjian yang dibuat antara kedua negara. Salah satunya adalah mengamankan ekspor Jerman ke Rusia. Untuk itu sudah disiapkan kredit dari bank pemerintah KfW lebih dari setengah juta Euro. Kredit ini terutama akan digunakan untuk membantu ekspor mesin-mesin industri yang diperlukan untuk proses modernisasi pabrik-pabrik Rusia.

Perjanjian penting lainnya mengatur mengenai pembangunan badan energi Jerman-Rusia. Dokumen ini merupakan langkah lanjut dalam kerjasama antara kedua negara dalam bidang energi. Karena sampai sekarang kerjasama di bidang ini hanya meliputi pengiriman gas dan minyak dari Rusia ke Jerman, demikian dikatakan Menteri Sergey Schmatko.

“Juga dalam masa krisis seperti ini Rusia mempunyai uang cukup untuk melakukan investasi ini. Infrastruktur energi di Rusia sangat tidak efisien. Jerman punya ilmu dan pengalaman dalam menggunakan dan memproduksi energi. Ini merupakan situasi yang menguntungkan dua belah pihak. Satu pihak memberikan jasa yang berkualitas dan pihak yang lain siap membayar.”

Situasi yang mirip juga ada dalam perjanjian mengenai pembangunan jalur pipa gas “North Line” yang akan menghubungkan Rusia dan Jerman. Merkel dan Medvedev berharap agar Finlandia dan Swedia akan memberikan izinnya untuk membangun jalur pipa strategis ini. Dalam hal ini ada proyek saingan “Nabucco”, yang mengirim gas dari Asia Tengah ke Eropa dan tidak melalui Rusia. Menurut Merkel, kedua proyek ini satu sama lain tidak bertentangan secara politis. Keduanya ditujukan untuk mengamankan persediaan bahan baku Jerman. Sementara itu Medvedev berkomentar, bahwa ia tidak iri dengan proyek Nabucco ini, hanya ia belum jelas siapa yang sebenarnya mengirim gas ini, walaupun perjanjian sudah ditandatangani beberapa hari lalu. Walaupun begitu kunjungan Medvedev di Jerman berlangsung dengan lancar.

Andreas Brenner / Anggatira
Editor: Luky Setyarini