1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Mexiko

20 Mei 2008

Mexico City menjadi persinggahan terakhir dari lawatan pertama Kanselir Merkel ke Amerika Selatan. Pertemuannya dengan Presiden Felipe Calderón difokuskan pada naiknya harga-harga bahan pangan di seluruh dunia.

https://p.dw.com/p/E35D
Merkel dan Calderon.Foto: AP

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Meksiko Felipe Caldéron punya pandangan berbeda menyikapi krisis naiknya harga bahan pangan di dunia. Calderón mendesak AS dan UE untuk segera menghapus subsidi agraria, agar para petani yang menjadi miskin di negara-negara itu memiliki daya saing.

Jagung yang mendapat subsidi tinggi di AS misalnya, membanjiri pasar Meksiko, membabat produsen kecil setempat dan memaksa mereka bermigrasi ke utara. Ketika tahun lalu harga jagung melonjak akibat tingginya permintaan akan bahan bakar bio, sempat terjadi krisis tortila, makanan dari jagung. Namun Angela Merkel menahan harapan akan penurunan segera subsidi dengan menunjuk macetnya perundingan dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia WTO.

Merkel mengatakan, "Kami sudah sepakat, UE akan menurunkan subsidinya sampai 2013 saya kira. Dan karena itu juga kami katakan, kami ingin tema ini dibicarakan. Tapi menurut saya, penting juga bagi G-8 plus G-5 untuk membicarakannya dalam proses Heiligendamm. Sebagai negara,kita tidak bisa menetapkan harga bahan pangan sekarang. Tapi tentu kita bisa mengembangkan skenario, bagaimana prakiraan kebutuhan bahan pangan dan berdasarkan itu, misalnya, menjalankan politik pembangunan kita, untuk membuka peluang terhadap kewajiban-kewajiban baru."

Perlombaan melawan bencana kelaparan diwarnai kecepatan yang berbeda-beda. Kelompok negara industri G-8 akan bertemu bulan Juli di Jepang. Akan hadir pula G-5, kelompok negara ambang industri, Cina, India, Afrika Selatan, Brasil dan Meksiko.

Merkel mengingatkan, banyak persoalan dunia yang tak bisa lagi diselesaikan kelompok negara industri. G8 semakin membutuhkan kerjasama dan karena itu, proses G8 plus G5 memiliki makna menentukan. Keikutsertaan negara-negara ambang industri dalam perundingan harus kian diperbesar.

Ini bisa dipandang sebagai kesimpulan lawatan Merkel ke Amerika Latin, bahwa Meksiko di Amerika utara dan Brasil di selatan bukan hanya dinaikkan nilainya tapi juga dimanfaatkan. Jerman tak sepatutnya mengenyampingkan mereka lagi dan membiarkan Cina mendominasi ekonominya. Dalam politik internasional, Jerman dan Meksiko mengambil posisi yang sama.

Merkel mengatakan, "Segala sesuatu yang menyangkut hubungan bilateral, memiliki makna penting. Mulai dari kerjasama ilmiah, budaya dan politik sampai ekonomi, sudah banyak yang kita capai. Tapi saya yakin, masih sangat banyak yang bisa kita mulai."

Jerman adalah mitra dagang terbesar Meksiko di antara anggota Uni Eropa lainnya. Presiden Meksiko Calderon mengatakan, nilai perdagangan bilateral meningkat hampir dua kali lipat antara tahun 2000 dan 2007, kini mencapai 15 miliar dolar. (rp)