1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Akan Temui Obama

25 Juni 2009

Berbeda dengan pendahulunya Presiden Barack Obama dinilai mengetahui banyak hal. Ini akan membantu kelancaran pertemuan dengan Kanselir Angela Merkel di Washington guna membahas perlindungan iklim dan politik ekonomi.

https://p.dw.com/p/Iaym
Barack Obama dan Angela Merkel di Dresden awal Juni lalu.Foto: AP

Hari Kamis (25/06) ini Kanselir Jerman Angela Merkel bertolak ke Washington untuk melakukan kunjungan pertama ke Gedung Putih setelah Barack Obama menjadi presiden. Jumat pagi (26/06) besok Merkel dan Obama mula-mula akan mengadakan pembicaraan empat mata. Setelah konferensi pers di 'Taman Mawar' Gedung Putih, diselenggarakan jamuan makan siang yang akan dihadiri pula oleh Menlu Hillary Clinton. Kunjungan pertama Kanselir Merkel memang boleh dikategorikan 'lambat', sehingga muncul spekulasi tentang hubungan yang tidak mulus. Tetapi keduanya sudah sering bertemu dalam berbagai acara lainnya. Misalnya di Dresden awal bulan Juni lalu.

Dalam pertemuan antara Kanselir Angela Merkel dan Presiden Barack Obama di Washington terutama akan dibahas tema perlindungan iklim dunia. Mengingat bahwa bulan Desember mendatang akan ditandatangani perjanjian baru bagi perlindungan iklim dunia, sebagai penerus dari Protokol Kyoto yang habis masa berlakunya. Masalahnya, tanpa perubahan besar dalam kebijakan iklim yang dijalankan Amerika, hal itu tidak akan terwujud. Lewat pesan video di situs internetnya Kanselir Merkel menunjukkan sikap optimis: "Kita tahu, pemerintah baru Amerika dan Barack Obama sendiri sangat menginginkan AS memainkan peranan konstruktif di masa depan."

Saat ini Kongres AS sedang merembukkan rancangan UU perlindungan iklim yang luas jangkauannya. Sebelum bertemu dengan Presiden Obama besok, Kanselir Merkel terlebih dulu akan menjumpai ketua parlemen, Nancy Pelosi dan sejumlah anggota parlemen lainnya, guna membahas rancangan tsb.

Topik penting kedua adalah krisis ekonomi. Sebelumnya di AS ada penilaian bahwa Jerman kurang berupaya mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya Jerman mengritik, bahwa Bank Sentral AS membanjiri pasar dengan uang yang baru dicetak. Kini dilaporkan, Kanselir Angela Merkel terutama akan membicarakan strategi untuk keluar dari krisis agar dalam waktu singkat akan terwujud lagi kebijakan keuangan yang kokoh danberkesinambungan. Kedua hal itu dinilai berkaitan satu sama lain.

Bila demikian halnya, maka terdapat prasyarat yang baik untuk mengadakan peembicaraan. Setidaknya, dalam pertemuan awal bulan Juni di kota Dresden Jerman, Barack Obama sudah berupaya menepis keraguan berbagai pihak dengan menyebut Angela Merkel sebagai seorang teman dan memuji analisa yang dibuat Merkel serta sikapnya yang lugas: „It is a great pleasure to be with my friend once again, who I always seek out for intelligent analysis and straight talk...“

Demikian kata Obama dan ketika itu di Dresden Angela Merkel mengatakan hal yang serupa: "Sangat menyenangkan bekerja sama dengan presiden Amerika. Sebab, diskusi dan analisa yang mendalam, sering menghasilkan kesimpulan yang sama. Saya pikir, bila diperlukan, kita selalu memperoleh penyelesaian bersama. Jadi, dengan senang hati saya menyongsong kerjasama selanjutnya."

Dalam beberapa hal memang ada penilaian yang berbeda, demikian terdengar dari kantor kekanseliran. Salah seorang dari lingkungan Kanselir Merkel merumuskannya sbb: 'Yang jelas kanselir tidak akan berpartisipasi dalam perebutan simpati dengan motto: siapa yang punya hubungan paling baik dengan AS?'

Peter Stützle / Dewi Gunawan-Ladener
Editor: Agus Setiawan