1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu AS Tenangkan Rekan-rekan NATO-nya

9 Desember 2005

Selama lawatannya ke Eropa, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice dibayangi terus oleh skandal CIA. Bahkan sampai di pertemuan tingkat menteri luar negeri NATO di Brussel kemarin.

https://p.dw.com/p/CJfa
Condoleezza Rice bersama Sekjen NATO Jaap de Hoop Scheffer
Condoleezza Rice bersama Sekjen NATO Jaap de Hoop SchefferFoto: AP

Meskipun demikian, Rice berusaha keras untuk menenangkan rekan-rekannya dari Uni Eropa dan NATO sehubungan skandal aksi Dinas Intelijen CIA di Eropa. Dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri NATO Kamis kemarin di Brussel, skandal CIA tak terelakkan untuk dibahas. Kekhawatiran sebagian besar menteri Eropa adalah Amerika Serikat mempunyai pengertian lain tentang penyiksaan. Dalam konferensi pers, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice kembali menegaskan, bahwa CIA tidak pernah menggunakan wilayah udara atau lapangan terbang manapun untuk memindahkan tahanan, untuk kemudian menyiksa mereka dengan menggunakan kekerasan. Ia menjelaskan, pemindahan tahanan memang sudah lama dilakukan, dengan maksud mempermudah pengusutan tindak pidana. Tetapi, tentu bukan untuk menyiksa.

Rice: “Bila ada seorang tahanan tidak dapat digugat di Amerika Serikat, maka dibawa ke sebuah tempat dimana ia bisa digugat.”

Penyelewengan Dapat Saja Terjadi

Rice menambahkan, personel Amerika Serikat tidak diizinkan melakukan penyiksaan. Namun, penyelewengan bisa saja terjadi. Selanjutnya, ia menjamin bahwa pelaksanaan hukum internasional di Amerika Serikat tidak berbeda dengan di Eropa, dan menjanjikan segala pelanggaran akan diusut lebih lanjut. Selama konferensi pers, Rice sama sekali tidak menyinggung isu tentang adanya kamp rahasia di Polandia dan Rumania.

Penempatan Pasukan Perdamaian di Afganistan

Para menteri luar negeri Eropa dan menteri luar negeri Amerika Serikat antara lain juga menyepakati, diperpanjangnya penempatan pasukan perdamaian di Afganistan. Namun, operasi Eropa dan Amerika tetap dijalankan terpisah. Supaya operasi “enduring freedom”-nya Amerika atau “mendorong kebebasan” dan operasi perdamaian Eropa tidak saling menghambat, kerja sama antara Amerika dan Eropa akan ditingkatkan. Telah diputuskan, sampai akhir tahun 2006 NATO akan menggantikan operasi Amerika di bagian selatan Afganistan. Kemudian untuk jangka panjang, daerah kekuasaan Taliban yang terletak di timur, akan diserahkan kepada pasukan bantuan keamanan internasional ISAF. Sekretaris Jenderal NATO Jaap de Hoop Scheffer menjelaskan, NATO akan tetap membantu pemerintah Afganistan dalam rekonstruksi dan pendidikan militernya.

De Hoop Scheffer: “Tercapainya kemajuan di sana berkat penempatan pasukan NATO. Kita ingin mempertahankan supaya arah ini tidak berubah. Oleh karena itu kami menawarkan bantuan untuk seterusnya mendidik militer Afganistan.”

Namun, upaya dalam pemberantasan penanaman obat-obat terlarang diserahkan kepada pemerintah Afganistan.

Tema penting lainnya yang dibahas dalam pertemuan tingkat Menteri luar negeri NATO adalah keamanan di Kosovo. Diputuskan, NATO tetap akan membantu dalam upaya peningkatan keamanan di kawasan itu.