1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030609 Obama Buchenwald

5 Juni 2009

Kamp kosentrasi Nazi di Buchenwald adalah salah satu persinggahan Obama selama kunjungannya di Jerman. Salah satu paman orangtuanya ambil bagian dalam pembebasan salah satu kamp di Buchenwald tahun 1945.

https://p.dw.com/p/I3W5
Foto yang diambil 16 April 1945 ini menunjukkan tahanan di kamp konsentrasi Buchenwald di dalam barak mereka, beberapa hari setelah pasukan AS dari divisi 80 membebaskan kamp dekat Weimar itu. Pria muda di rak tengah, 7 dari kiri, adalah Elie Wiesel, yang kemudian menjadi pengarang dan memenangkan hadiah Nobel Sastra.Foto: AP

Bagaimana kondisi di kamp Buchenwald saat tentara sekutu datang untuk membebaskan para tawanan?

"Sepertinya sebagian besar pria dan anak lelaki tewas karena kelaparan. Mereka tidak dieksekusi. Tetapi cara mereka tewas menjadi tidak penting. Pembunuhan telah dilakukan di Buchenwald. Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak pria muda dan anak-anak yang mati di sini selama12 tahun terakhir.“

Beginilah koresponden Radio CBS Edward R. Murrow menggambarkan apa yang ia saksikan saat memasuki kamp, bersama dengan pasukan darat AS, pada 11 April 1945.

Pasukan elit Jerman SS, Schuztstaffel atau skuadron pelindung, yang mengoperasikan kamp konsentrasi Buchenwald, sudah melarikan diri.

Penelitian luas menunjukkan, seperempat juta orang ditahan di Buchenwald antara tahun 1937 hingga 1945. Sekitar 50.000 diantaranya dieksekusi atau dalam kebanyakan kasus kelaparan, dianiaya, atau dipaksa bekerja, sampai mati, di tambang dan pabrik peralatan perang yang letaknya dekat dengan kamp.

Beberapa hari setelah kamp diambil alih, militer AS mengatur kunjungan secara paksa sejumlah warga Jerman dari wilayah Weimar ke kamp itu, agar mereka menyaksikan oven pembakaran mayat, tumpukan mayat di halaman dan korban selamat yang tinggal kulit membalut tulang.

Sersan Robert Roberts yang mengurusi bagian teknis mengenang kejadian itu.

"Mereka semua mengaku tidak tahu-menahu apa yang terjadi. Jelas mereka tahu, tapi mereka tidak mau percaya bahwa itu terjadi“, kata Roberts.

Lebih dari 60 tahun kemudian, kejahatan yang berlangsung di Buchenwald tidak dilupakan. Sebuah tempat peringatan raksasa yang, didesain ulang setelah penyatuan kembali Jerman tahun 1990, menyambut pengunjung dari dalam dan luar negeri dengan sejumlah pameran, pemutaran film dan kunjungan ke kamp-kamp kosentrasi.

Juga ada upaya untuk menarik perhatian kaum muda. Bis-bis mengangkut anak-anak muda setiap hari, dan kebanyakan datang ke sini bukan sekedar karena guru mereka menyuruh begitu.

Seorang siswi mengatakan, "Ya, saya kira penting untuk datang ke sini, karena saya tinggal di negeri ini dan ini adalah masa lalu kami. Ini bagian dari sejarah kami, jadi sangat penting untuk melakukan perjalanan ke sini. Kami perlu melihat apa yang dulu terjadi dan seperti apa situasinya. Ini tidak sama dengan melihat foto. Anda harus melihatnya langsung secara nyata.“

Sementara siswa lain mengatakan, "Kakek kami juga terlibat dalam bagian sejarah ini. Ini sejarah kami juga. Kami harus tahu apa yang terjadi, jadi kunjungan ke sini adalah keharusan."

Lorenz, seorang guru sejarah Jerman mengatakan, jaman Nazi tidak ditutup-tutupi dalam pelajaran sejarah. Dan para murid tampaknya sudah mengetahui beberapa hal tentang itu sebelum datang ke tempat-tempat seperti Buchenwald.

"Saya pikir ide bagus untuk memberi murid-murid kesempatan mengunjungi tempat seperti ini. Tentu saja kami bilang pada mereka bahwa apa yang terjadi di Jerman antara tahun 1933 dan 19455 bukan kesalahan mereka. Tetapi kami harus mempersiapkan mereka, agar yakin mereka tahu sebanyak mungkin tentang paruh waktu itu untuk memastikan hal mengerikan seperti itu tidak terjadi lagi“, kata Lorenz.

Sekelompok guru muda Jerman yang mengikuti pelatihan di pusat kaum muda dekat tempat peringatan. Para pegawai yang berpengalaman memberitahu mereka bagaimana cara terbaik membantu anak-anak sekolah untuk mencerna kesan-kesan yang diperoleh dari bekas kamp kosentrasi itu.

Para guru muda dianjurkan untuk bekerja dengan foto-foto sejarah dan biografi individu para tahanan. Constanze, salah seorang peserta mengatakan, pelatihan itu banyak manfaatnya.

Ia mengatakan, "Kalau saya bandingkan dengan masa saya bersekolah dulu, saya pikir kondisinya lebih baik sekarang. Saya pernah ke Buchenwald waktu di kelas 8 dan saya tidak tahu apa-apa tentang kamp ini. Tapi anak-anak sekarang belajar lebih banyak mengenainya.“

Hari itu, Buchenwald kedatangan delegasi UE yang tengah memeriksa keterampilan mendidik para staf di tempat-tempat peringatan yang berhubungan dengan holocaust. Mereka tampak terkesan dengan pusat kaum muda Buchenwald dimana para murid bisamenginap beberapa hari untuk melakukan penelitian dan proyek-proyek serius.

Stefan Andersson anggota delegasi dari Swedia mengatakan, "Saya pikir apa yang mereka kerjakan di sini bagus. Mereka menyediakan banyak sekali kemungkinan pendidikan. Juga bagi kelompok yang ingin tinggal untuk waktu lebih lama. Memang, pertemuan kelompok selama 90 menit misalnya, tidak cukup untuk mendiskusikan topik sebesar itu, digabung dengan aspek-aspek penting hak asasi manusia.“

Rekan kerja Andersson banyak yang terkejut ketika mendengar tentang rencana presiden AS untuk mengunjungi tempat peringatan Buchenwald. Eva Fried, sesama anggota delegasi dari Swedia mengatakan, Itu tindakan simbolis penting yang menunjukkan bahwa ini adalah tempat penting di Eropa.

Jolanta Ambrosevicz dari Polandia mengatakan, “Itu penting bagi tempat peringatan ini, tapi juga bagi semua pendidik yang berurusan dengan sejarah PD II. Kunjungan itu merupakan isyarat bahwa topik ini masih membutuhkan perhatian dan kesadaran kita, bukan hanya di Eropa tapi juga di semua tempat lain.“


Hardy Graupner/ Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk