1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SeniJerman

Dinner For One: Komedi Tradisi Tahun Baru di Jerman

Katharina Abel
1 Januari 2021

Di saat pandemi, banyak orang terpaksa merayakan tahun baru tanpa keramaian. Film "Dinner for One" yang jadi 'tontonan tradisi' Jerman pada malam tahun baru mungkin bisa jadi hiburan, atau bahkan inspirasi.

https://p.dw.com/p/3my24
Potongan adegan film Dinner for One
Potongan adegan film Dinner for One, Miss Sophie dan JamesFoto: picture-alliance/United Archives/S. Pilz

Miss Sophie yang jelita (diperankan oleh aktris May Warden) sedang merayakan ulang tahun yang ke-90. Seperti biasa setiap tahunnya, Miss Sophie mengundang teman-teman terdekatnya: Sir Toby, Admiral von Schneider, Tuan Pommeroy, dan Tuan Winterbottom.

Sayangnya, semua orang yang diundang telah meninggal dunia. Tapi untung ada kepala pelayan rumah tangga yang setia, James, diperankan oleh Freddie Frinton. James yang juga telah berusia lanjut ini tidak hanya menyajikan makan malam dan minuman beralkohol, tetapi juga berperan sebagai para tamu. Peran inilah yang diinginkan Miss Sophie setiap tahunnya, seperti yang berulang kali James tanyakan kepadanya.

“Prosedur yang sama seperti tahun lalu, Miss Sophie?” kata James memastikan.

Jawaban yang dia dapatkan selalu: “Prosedur yang sama seperti setiap tahun, James,” jawab Miss Sophie.

Demikianlah, sebelum tiap makanan disajikan, James yang berperan sebagai setiap tamumenyampaikan ucapan selamat dan bersulang untuk Miss Sophie. Tiap kali pula, James menenggak habis minuman di setiap gelas tamu-tamu yang ia perankan. Setiap gelas minuman habis, James semakin mabuk. Sketsa adegan sekitar 18 menit ini dibumbui lelucon dan James yang berulang kali tersandung karpet kulit harimau yang terhampar di lantai.

Perangko Dinner for One
Perangko seri Dinner for One diterbitkan tahun 2018 oleh Deutsche Post.Foto: picture-alliance/dpa/A. Heimken

Masuk catatan rekor Guinness

Bagi jutaan pemirsa televisi di Jerman, menonton Dinner for One sudah menjadi tradisi di setiap malam tahun baru. Sama seperti tradisi memakan hidangan fondue, raclette, mencairkan timah atau, sebelum pandemi, menyalakan petasan atau kembang api.

Sejak 1972, sketsa yang difilmkan oleh lembaga penyiaran Norddeutscher Rundfunk (NDR) pada tahun 1963 ini selalu disiarkan pada tanggal 31 Desember setiap tahun. Saking seringnya film itu diputar ulang, Guinness Book of Records mencatanya sebagai pertunjukan yang paling sering diputar ulang di seluruh dunia. Dan rating-nya masih tinggi. Sebagai contoh, pada malam tahun baru 2017, lebih dari 12 juta orang Jerman, tua maupun muda, duduk manis menonton Dinner for One.

Dinner for One kini bisa disebut sebagai kultus. Kenapa? Di satu sisi, tentu saja, karena dimainkan dengan sangat baik oleh Frinton dan Warden. Ide cerita ini sebenarnya telah ada sejak tahun 1950-an, namun baru bisa direalisasikan tahun 1963. Dialognya mengena, tiap gestur dan mimik para pemainnya juga tepat.

Populer di berbagai negara

Alasan lain di balik suksesnya komedi ini adalah lanskap pertelevisian Jerman di tahun 1970-an. “Saat itu jumlah program televisi jauh lebih sedikit, jadi lebih mudah untuk menetapkan sebuah acara sebagai tradisi. Tiap tahunnya Dinner for One dapat dikaitkan dengan perayaan malam tahun baru,” Christina Bartz, ilmuwan media di Universitas Paderborn, Jerman, menjelaskan fenomena tersebut. “Dari sana, tradisi kemudian berubah menjadi pengalaman media yang umum.” 

Tidak hanya di Jerman, tradisi menonton Dinner for One juga banyak dilakukan di negara seperti Swiss, Austria, Swedia, Denmark, Luksemburg, Belgia, Estonia, bahkan Australia. Tapi lucunya di Inggris Raya sendiri, negara asal Freddie Frinton dan May Warden, komedi ini baru pertama kali diputar pada tahun 2018 di saluran TV berbayar, Sky Arts.

Pada tahun yang sama di Jerman, pasangan yang menawan hati jutaan pemirsa ini menerima penghargaan istimewa: bulan Oktober, Deutsche Post mengeluarkan seri perangko khusus Dinner for One bergambar adegan film itu. 

Sempat beredar rumor bahwa lembaga penyiaran ARD akan berhenti menayangkannya. ARD menyangkal rumor ini dan mengatakan akan tetap menayangkannya, juga untuk tahun-tahun mendatang. Sama seperti yang dikatakan Miss Sophie: “Prosedur yang sama seperti setiap tahun, James." (ae/hp)