1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Mengapa Jerman Punya Kementerian Kerja Sama Pembangunan

Peter Hille | Katharina Kroll
17 September 2024

Jerman adalah satu-satunya negara industri Barat, yang punya Kementerian Kerja Sama Pembangunan. Tahun 2023, Jerman menyalurkan 34 miliar euro dalam bantuan kerja sama pembangunan.

https://p.dw.com/p/4kg2M
Gedung Kementerian Kerja Sama Pembangunan Jerman di Bonn
Gedung Kementerian Kerja Sama Pembangunan Jerman di BonnFoto: Ute Grabowsky/photothek/picture alliance

Jerman menghabiskan hampir 34 miliar euro untuk bantuan kerja sama pembangunan pada tahun 2023. Hal ini menempatkan Republik Federal Jerman di peringkat keempat dalam hal porsi bantuan kerja sama pembangunan, dihitung dari persentase total pendapatan negara.

Hanya Norwegia, Luksemburg, dan Swedia yang memberikan pangsa lebih besar dari pendapatan nasionalnya kepada negara-negara berkembang sebagai bantuan kerja sama pembangunan. Dalam kelompok negara-negara industri terpenting G7, porsi bantuan kerja sama Jerman yang paling besar.

Namun, dengan tren kelesuan ekonomi dan menyusutnya dana publik di Jerman, kini muncul perdebatan seberapa besar bantuan kerja sama pembangunan yang layak dianggarkan. Menurut rancangan saat ini, pemerintah bermaksud memotong dana kerja sama pembangunan sebesar 940 juta euro untuk tahun 2025.

Menteri Kerjasama Pembangunan Svenja Schulze (SPD) menggaris bawahi pentingnya proyek-proyek kerja sama pembangunan. "Jerman adalah negara ekspor, dan perekonomian Jerman tergantung dari kerja sama yang baik dengan negara-negara lain," katanya di sele-sela kunjungan ke Pakistan bulan Agustus lalu.

Menteri Kerja Sama Pembangunan Svenja Schulze (SPD) di Pakistan
Menteri Kerja Sama Pembangunan Svenja Schulze (SPD) di PakistanFoto: Thomas Imo/BMZ/photothek.de/picture alliance

Memerangi kemiskinan, memperkuat demokrasi

Memerangi kemiskinan, memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia – ini adalah pedoman kerja sama pembangunan Jerman, seperti yang digambarkan Svenja Schulze. "Anak-anak dapat bersekolah dan tidak harus bekerja, perekonomian mengalami kemajuan, lingkungan terlindungi, perlindungan iklim ditingkatkan: Ini semua adalah hal-hal yang penting tidak hanya bagi masing-masing negara, namun juga untuk kami di Jerman," katanya di Islamabad.

Banyak juga suara yang mnengeritik proyek-proyek kerja sama pembangunan, misalnya proyek bantuan pembangunan jaluir sepeda di Peru. Politisi oposisi mengeklaim Jerman akan memberikan 315 juta euro untuk ini. Namun, Kementerian Kerja Sama Pembangunan mengatakan, mereka hanya mengeluarkan dana 44 juta euro – dan proyek ini adalah bagian dari perlindungan iklim dan keberlanjutan.

Beberapa politisi juga menyerukan agar Kementerian Kerja Sama Pembangunan, BMZ, dihapus saja dan diintegrasikan ke dalam Kementerian Luar Negeri, seperti tuntutan partai liberal demokrat FDP, yang juga bagian dari koalisi pemerintahan.

"Hal ini juga ada dalam program pemilu kami, bukan rahasia lagi, hal ini selalu menjadi tuntutan kami,” kata Knut Gerschau, Ketua FDP di komisi kerja sama pembangunan di parlemen Jerman, Bundestag. Gerschau mengatakan dalam sebuah wawancara dengan DW, tidak ada negara Eropa lain yang punya kementerian kerja sama pembangunan selain Jerman.

Negara industri besar lainnya seperti Jepang dan Amerika juga tidak memiliki kementerian sendiri. "Tugas-tugas ini juga menjadi divisi di kementerian lain," katanya. Dia berpendapat, penghapusan kementerian kerja sama pembangunan akan menghasilkan efisiensi yang lebih besar.

Jalur sepeda di ibukota Peru, Lima, dibangun dengan bantuan dari Jerman
Jalur sepeda di ibukota Peru, Lima, dibangun dengan bantuan dari JermanFoto: Stefan Zeitz/Geisler-Fotopress/picture alliance

Telah ada sejak 1961

Namun Svenja Schulze berpendapat, tetap diperlukan sebuah kementerian khusus. Ini penting untuk mewakili kepentingan dan nilai-nilai Jerman di tingkat internasional. "Hal ini memerlukan orang-orang yang kompeten, dan hal ini juga memerlukan keterwakilan. Ini tidak bisa hanya dilakukan di kementerian ekonomi, kementerian luar negeri, atau kementerian keuangan.”

Kerja sama pembangunan dan bantuan kemanusiaan justru sangat penting di masa-masa tegang dan penuh konflik, tegas Jürgen Kretz dari Partai Hijau.

"Dalam situasi dunia yang tegang, di mana pemain seperti Tiongkok dan Rusia berhadapan dengan kita dalam permainan kekuatan internasional, penting untuk terus melakukan pembicaraan dengan negara-negara mitra, untuk tetap bekerja sama dan tidak menyerahkan bidang tersebut kepada negara lain,” kata Jürgen Kretz DW. Kementerian kerja sama pembangunan yang kuat dan independen merupakan kepentingan Jerman, "Karena hal ini memungkinkan kita mendukung tatanan dunia yang stabil, berfungsi dengan baik, dan aman," jelasnya.

Kementerian Kerja Sama Pembangunan di Jerman telah ada sejak tahun 1961. Salah satu faktor pendorongnya adalah: setelah Perang Duna Kedua, pemerintah federal Jerman telah menerima bantuan miliaran dolar dari AS melalui apa yang disebut Marshall Plan, untuk membenahi perekonomian dan menjalankan proyek-proyek penting. Dukungan ini dianggap sebagai basis utama tumbuhnya perekonomian Jerman yang kuat. Hal ini yang ingin dilakukan Jerman dengan proyek-proyek kerja sama di negara-negara miskin dan berkembang.

Artikel ini diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman