1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mediasi Uni Eropa di Timur Tengah

7 Januari 2009

Hasil yang dicapai misi Uni Eropa untuk konflik Timur Tengah cukup baik. Sekembalinya dari kawasan itu, para anggota delegasi menarik neraca.

https://p.dw.com/p/GTvD
Misi Mediasi Uni Eropa saat bertemu Presiden Mesir Hosni MubaraFoto: AP

Sejak hari Minggu Delegasi Uni Eropa mengadakan rangkaian kunjungan di Timur Tengah. Hari Rabu (07/01) juru bicara militer Israel mengumumkan gencatan senjata tiga jam, agar penduduk di Jalur Gaza mendapat kesempatan memperoleh pasokan bahan pangan dan barang bantuan lainnya. Jika gencatan senjata kini benar-benar tercapai, Uni Eropa ikut menyumbang andil, meskipun bukan hanya itu. Demikian menurut Komisaris Luar Negeri Uni Eropa Benita Ferrero Waldner.

Kelelahan dari perjalanan berhari-hari dalam rangka upaya mediasi tampak ketika sebagian anggota misi Uni Eropa untuk konflik Timur Tengah tiba kembali di Praha. Menteri luar negeri Ceko Karel Schwarzenberg, menteri luar negeri Swedia Carl Bildt dan Komisaris Luar Negeri UE, Benita Ferrero Waldner mengadakan konferensi pers di bandara Praha. Schwarzenberg bersikap rendah hati ketika melaporkan hasil misi tersebut

"Sudah jelas bahwa kami selama misi ini tidak akan mencapai gencatan senjata secepatnya. Tapi kami dapat mempersiapkannya, dan kami harus mengumpulkan informasi di semua negara di kawasan itu untuk mengetahui apa yang dapat kami lakukan selanjutnya."

Schwarzenberg kembali menyatakan keprihatinan atas penderitaan penduduk sipil di Gaza. Namun berbeda dengan misalnya Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner, menteri luar negeri Ceko itu menghindari sebutan tidak proporsional untuk menggambarkan operasi militer Israel di Gaza

Schwarzenberg : "Saya ingin mengatakan, pandangan kami tentang peran Hamas adalah bahwa Hamas yang memulai pertumpahan darah ini dan bertanggung jawab untuk itu."

Tujuan kedua yang tidak kalah penting dari misi medisi Uni Eropa adalah melakukan sesuatu untuk penduduk sipil di Jalur Gaza. Komisaris Luar Negeri Uni Eropa Ferrero-Waldner menjelaskan

"Kami ingin membantu mereka yang tinggal di Gaza City dan yang hidup di seluruh Jalur Gaza. Dan membantu mereka untuk bertahan hidup pada saat-saat yang sangat sulit ini. Jadi kami membawa bahan pangan, obat-obatan, air dan tentu saja bahan bakar."

Di bidang bantuan kemanusiaan Ferrero-Waldner bisa menyampaikan keberhasilan kecil yang dicapai misi Uni Eropa

"Kami mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Olmert bahwa seorang dari Komisi Bantuan kami boleh bekerja di kementerian pertahanan Israel untuk mengkoordinasi bantuan humaniter." (dk)