1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mark Zuckerberg Tampil di Kongres, Saham Facebook Melesat

11 April 2018

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg tampil di Kongres AS menjawab pertanyan seputar skandal pembajakan data pribadi Cambridge Analytica. Penampilannya dinilai cukup meyakinkan.

https://p.dw.com/p/2vpgb
USA Facebook-Chef Zuckerberg sagt vor Handelsausschuss des Repräsentantenhauses zu Skandal um Missbrauch von privaten Nutzerdaten aus
Foto: picture alliance/AP/A. Harnik

Mark Zuckerberg benar-benar mempersiapkan diri dengan baik ketika menghadap para anggota Kongres. Di luar kebiasaannya, dia tampil dengan setelan jas dan dasi biru dan menjawab berbagai pertanyaan, yang kadang diajukan cukup sengit, dengan tenang dan kompeten.

Tapi dalam beberapa hal, Mark Zuckerberg mengelak memberi jawaban konkret, terutama yang menyangkut model bisnisnya dan mengapa Facebook terlalu lama ceroboh membiarkan berbagai aplikasi membajak datapribadi dari akun pengguna, sekalipun sudah ada protes dari berbagi pihak.

Baca juga: Rudiantara: Apa Susahnya Puasa Facebook?

Pasar menanggapi positif penampilan pendiri dan direktur utama Facebook di hadapan Kongres, yang disoroti oleh semua media utama Amerika Serikat dan internasional. Di bursa, saham Facebook melejit lebih persen. Nilai perusahaan media sosial itu naik sekitar tiga miliar dolar AS.

Facing a grilling: Facebook's Mark Zuckerberg testifies before Congress. DW's Michael Knigge has the story

Mark Zuckerberg membuka sesi dengar pendapat itu dengan lebih dulu meminta maaf kepada anggota Kongres dan mengatakan, perusahaannya memang tidak berbuat cukup untuk mencegah penyalahgunaan data pengguna.

"Itu adalah kesalahan saya, dan saya minta maaf ... saya memulai Facebook, saya yang menjalankannya, dan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sana."

"Kami tidak melakukan cukup”

"Jelas sekarang bahwa kami tidak melakukan cukup untuk mencegah instrumen-instrumen ini digunakan secara berbahaya ... Itu berlaku untuk berita palsu, campur tangan asing dalam pemilihan umum dan pidato kebencian, serta pengembang dan privasi data," kata Mark Zuckerbeg.

"Akan membutuhkan waktu untuk mengatasi semua perubahan yang perlu kita buat, tetapi saya berkomitmen untuk melakukannya dengan benar," tambah dia.

Menurut Zuckerberg, Facebook telah "bekerjasama" dalam penyelidikan kasus tuduhan campur tangan Rusia  dalam pemilihan presiden AS 2016.

"Ada orang-orang di Rusia yang tugasnya adalah mencoba mengeksploitasi sistem kami dan sistem internet lainnya... Ini ibarat perlombaan senjata. Mereka akan terus menjadi lebih baik dan kami perlu berinvestasi untuk menjadi lebih baik lagi."

Apa konsekuensi selanjutnya?

Facebook mengatakan pada hari Selasa (10/4), mereka telah mulai memberitahukan sebagian dari dari 70,6 juta pengguna di AS dan sekitar 2,7 juta pengguna di Uni Eropa yang akunnya dibajak.

Perusahaan media sosial terbesar dunia itu berjanji untuk meningkatkan perlindungan data pengguna. Facebook mengumumkan penerapan Data Abuse Bounty baru untuk "memberi penghargaan kepada orang-orang yang punya informasi tangan pertama dan bukti kasus di mana aplikasi platform Facebook mengumpulkan dan mentransfer data pribadi ke pihak lain untuk dijual, dicuri, atau digunakan untuk penipuan atau pengaruh politik."

Selain menghadap anggota Komisi Perdagangan dan Peradilan di Senat AS, Mark Zuckerberg masih harus tampil hari Rabu (11/4) di hadapan Komisi Perdagangan dan Energi parlemen.

hp/vlz (rtr, dpa, ap)