1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Mahasiswa dan Buruh Gelar Demonstrasi di Depan Istana

Detik News
28 Oktober 2021

BEM UI dan aliansi buruh akan gelar aksi demo dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan di tengah catatan 2 tahun kepemimpinan rezim Jokowi-Ma'ruf. Buruh akan menyampaikan beberapa tuntutan tentang UU Ciptaker.

https://p.dw.com/p/42Gui
Ilustrasi demo mahasiswa
Ilustrasi demo mahasiswaFoto: Reuters/W. Kurniawan

BEM Universitas Indonesia (UI) bersama aliansi buruh bakal menggeruduk Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Mereka bakal menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini.

"Evaluasi untuk negara ini belum selesai. Masih banyak hal yang harus disuarakan. Momentum dua tahun Jokowi-Ma'ruf harus digunakan untuk memberi evaluasi terhadap kinerja Kabinet Indonesia Maju," tulis BEM UI dalam akun Instagramnya, seperti dilihat, pada Kamis (28/10/2021).

Titik aksi dari BEM UI berada di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka berkumpul terlebih dahulu di kampus UI sekitar pukul 08.00 WIB.

Massa dari BEM UI ini nantinya akan bergabung dengan sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).

"Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2021 di tengah catatan 2 Tahun kepemimpinan rezim Jokowi-MA, Pemerintah gagal mensejahterakan rakyat," kata Ketua Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN) M Yahya kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Yahya mengungkapkan aksi unjuk rasa itu rencananya akan digelar pada pukul 11.00-17.00 WIB. Titik kumpul demonstran berada di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.

"Massa aksi kurang-lebih 500 orang," ujarnya. 

Sejumlah tuntutan

Sementara itu, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos mengatakan ada sejumlah tuntutan yang diusung dalam unjuk rasa itu. Pertama, tuntutan mencabut UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Cipta Kerja dan berbagai aturan turunannya.

Gebrak juga mendesak penghentian pemutusan hubungan kerja (PHK), setop kriminalisasi dan penangkapan aktivis, serta menjamin persamaan hak dan perlindungan bagi pekerja rumah tangga dan buruh migran.

Mereka juga menuntut jaminan perlindungan bagi buruh di berbagai sektor, pengusutan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, pengembalian 58 orang pegawai KPK, penghentian pembungkaman dan represifitas terhadap gerakan rakyat.

"Tuntutan Gebrak itu cabut omnibus law UU Cipta Kerja beserta turunannya, hentikan pembungkaman dan represifitas terhadap gerakan rakyat, usut kasus korupsi BPJS, usut kasus korupsi bantuan sosial, setop PHK sepihak, hentikan kekerasan terhadap perempuan. Rezim Jokowi-Amin gagal sejahterakan rakyat," tutur Nining.

Beberapa elemen masyarakat yang berencana ikut aksi di Istana pada 28 Oktober antara lain Kasbi, Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI), LBH Jakarta, YLBHI, SP-Perbankan, KPR, SEMPRO, LMND-DN, hingga GMNI-Presidium. (pkp/gtp) 

Baca selengkapnya di: detiknews

Mahasiswa dan Buruh Gelar Demonstrasi di Depan Istana Hari Ini