1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Litbang Kompas: Suara Pemilih Jokowi ke Prabowo Membesar

Detik News
21 Agustus 2023

Litbang Kompas merilis migrasi dukungan pemilih Presiden Jokowi di pemilu 2019 ke bacapres. Mayoritas terbesar suara pemilih Jokowi itu masih lari ke Ganjar yakni di angka 63,6%.

https://p.dw.com/p/4VOMz
Prabowo mendapimpingi menhan Jerman Boris Pistorius di Jakarta, Juni 2023
Prabowo mendapimpingi menhan Jerman Boris Pistorius di Jakarta, Juni 2023Foto: Dita Alangkara/AP Photo/picture alliance

"Perebutan dalam menarik suara pemilih yang pada Pemilu 2019 memilih Jokowi. Sejauh tertangkap dalam survei periodik Litbang Kompas, Ganjar masih mendapatkan aliran suara terbesar pemilih Jokowi, yakni 63,6 persen. Jika Ganjar hanya berhadapan dengan Prabowo," tulis Litbang Kompas yang dilansir, Senin (21/8/2023).

Namun suara pemilih Jokowi yang bermigrasi ke Prabowo cenderung membesar dalam catatan Survei Litbang Kompas. Sejak Januari 2023, setidaknya angka tersebut terus mengalami penambahan.

"Meski demikian, ada kecenderungan kian membesarnya suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo. Pada Januari 2023 masih di angka 27,7%, kemudian menjadi 33,9% pada Mei dan kini naik ke angka 36,4%," demikian keterangan Litbang Kompas.

Litbang Kompas juga mengungkap suara pemilih Prabowo di 2019 masih konsisten. Angkanya juga terus mengalami peningkatan.

"Sementara itu, pemilih yang pada 2019 mencoblos Prabowo terlihat semakin solid untuk kembali memilih Prabowo dalam pemilu 2024," ujar Litbang Kompas.

"Pada Januari lalu, mereka yang kembali memilih Prabowo berada di angka 72,5%, lalu naik menjadi 79,3%, dan kali ini telah mencapai 85,7%," lanjut Litbang Kompas.

Survei dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka yang dimulai 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Responden dalam survei ini sebanyak 1.364 yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi se-Indonesia.

Adapun tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error ± 2,65 persen. Kesalahan di luar pemilihan sampel mungkin terjadi.

Baca artikel Detik News

Selengkapnya "Survei Litbang Kompas: Suara Pemilih Jokowi ke Prabowo Cenderung Membesar". hp