1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialIndonesia

Lindungi Borobudur Tak Cukup Hanya dengan Menaikkan Harga

Detik News
7 Juni 2022

Memasang tarif tinggi bukan satu-satunya solusi melindungi eksistensi Candi Borobudur. Pemerintah perlu menyiapkan inovasi pengganti kegiatan mendaki candi, agar masyarakat tetap kenal candi itu meski tidak naik ke sana.

https://p.dw.com/p/4CLVD
„A Brit and a Broad“ - Reisebericht
Foto: A Brit and a Broad

Para arkeolog berpendapat langkah pemerintah mematok harga mahal untuk naik ke area stupa Candi Borobudur sudah tepat. Akan tetapi, usaha itu saja belum cukup. Pemerintah perlu mencari cara agar masyarakat tetap mengenal candi itu meski tidak naik ke sana.

"Terkait masalah konservasi, prinsipnya semakin sedikit yang naik ke candi semakin baik karena kondisi batu candi yang mulai lelah atau aus," kata Arkeolog Universitas Indonesia Roseri Rosdy Putri saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (06/06).

"Namun, bila dikaitkan dengan manfaatnya untuk masyarakat masa kini, konservasi yang terlalu ketat menjadi tidak baik. Karena diharapkan melalui cagar budaya, masyarakat makin terbentuk karakter sebagai manusia Indonesia yang saling menghargai dan berakhlak mulia. Bagaimana masyarakat mau menghargai kalau candinya sendiri tidak dikenal oleh mereka," ujar Roseri.

Untuk itu, pemerintah harus menyiapkan sumber edukasi lainnya. Salah satunya melalui bacaan cetak dan digital yang dapat dibaca melalui gadget. 

Sementara itu arkeolog UI lainnya, Prof. Agus Aris Munandar, memberikan solusi lain. Pemerintah dapat membuat atraksi pemutaran film mengenai Candi Borobudur.

"Membuat film tentang Candi Borobudur, eksterior dan interior lorong-lorong dan reliefnya, lalu pengunjung menonton bersama setelah menyaksikan candi dari halamannya," kata dia.

Ide lain juga dikemukakan arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hari Suroto. Memasuki era digital, sudah saatnya pemerintah mampu membuat tiruan Candi Borobudur dalam bentuk virtual.

"Jadi, tidak perlu membangun candi tiruan secara fisik. Candi virtual yang dapat disaksikan dalam ruang audiovisual. Bisa dikunjungi secara virtual dari rumah. Kalau perlu ditampilkan dalam metaverse," katanya.

Melalui Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberlakukan tarif baru untuk naik ke area stupa Candi Borobudur. Diwacanakan wisatawan lokal harus membayar tiket senilai Rp750 ribu. Adapun turis asing USD100. Tarif tiket masuk Candi Borobudur tidak berubah, yakni Rp50 ribu. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: 

detiknews

Lindungi Candi Borobudur Tidak Cukup Hanya dengan Pasang Tarif Mahal