1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

191108 Rio-Konferenz Kinder

20 November 2008

Kongres internasional anti eksploitasi seksual anak dan remaja akan digelar di Rio de Janeiro, Brazil, 25 November mendatang. Persoalan klasik masih mendominasi agenda pembahasan, diantaranya pornografi anak di internet

https://p.dw.com/p/FyoA
Anak-anak berdemonstrasi di Filiphina pada hari anak laluFoto: AP

Anggota parlemen Jerman dari Partai Hijau, Ekin Deligöz, akan turut hadir di kongres internasional anti eksploitasi seksual pada anak dan remaja di Rio de Janeiro. Ini berkaitan dengan jabatannya di parlemen sebagai anggota komisi perlindungan anak dan perwakilan UNICEF Jerman. Kongres yang digelar di Rio de Janeiro tanggal 25 hingga 28 November mendatang itu akan dihadiri oleh lebih tiga ribu peserta dari lebih 130 negara.

Di Jerman, juga dinyatakan perang melawan eksploitasi seksual terhadap anak dan remaja. "Di Jerman, kurang lebih 300 ribu anak per tahunnya menjadi korban kekerasan seksual. Itu yang tidak terlihat. Jumlah yang tercatat resmi pada statistik kepolisian lebih sedikit, yaitu 15279 di tahun 1999 dan turun menjadi 12772 di tahun 2007,“ ungkap Deligöz.

Kasus kekerasan seksual pada anak di Jerman yang terungkap hanyalah puncak gunung es. Yang terutama rentan menjadi korban menurut Ekin Deligöz adalah, "Anak-anak balita, usia pra sekolah dan anak usia sekolah. Anak-anak yang sebenarnya sangat bergantung pada orang dewasa. Anak laki-laki dan perempuan sama rentannya menjadi korban kekerasan seksual, yang rasionya tiga banding satu. Diperkirakan, anak laki-laki lebih rawan menjadi korban. Dan pelakunya sebagian besar juga laki-laki.”

Sebagian besar pelaku kekerasan seksual berasal dari lingkungan dekat, demikian ditekankan Deligöz. Biasanya, jika korbannya anak perempuan, pelaku adalah ayah tiri dan ayah kandung. Dan jika korbannya anak laki-laki, biasanya kerabat dekat seperti kakek, paman, dan sepupu menjadi pelakunya. Orang-orang terdekat yang harusnya dapat dipercaya.

Annegret Erbes dari Perhimpunan Organisasi Perlindungan Anak Jerman menyimpulkan apa yang disebut „eksploitasi seksual anak“, yaitu, "Kekerasan seksual, pelecehan seksual terhadap anak dan juga pedofilia, perdagangan anak, dan pornografi anak adalah kejahatan yang menjijikkan. Pelakunya harus diburu dan dihukum berat.“

Pelaku penyalahgunaan seksual terhadap anak harus dihukum berat, itulah juga tujuan diselenggarakan kongres di Rio. Kongres pertama digelar di Stockholm, Swedia, pada tahun 1986 dan kongres kedua diselenggarakan di Yokohama.

Titik berat Kongres Anti Kekerasan Seksual pada Anak di Rio adalah penanggulangan pornografi anak di internet. Kerja sama dengan sektor swasta merupakan hal yang ingin ditekankan Mechthild Maurer dari Kelompok Kerja Perlindungan Anak dari Eksploitasi Seksual di Jerman. Dikatakannya. "Kami saat ini tengah melirik penyedia jasa internet dan industri pariwisata. Mereka adalah aktor penting yang harus dirangkul dan bekerja sama, baik di tingkat nasional mau pun internasional.“(ls)