1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

280409 Tschechien Gewinner Verlierer

30 April 2009

Ceko bergabung dengan Uni Eropa tanggal 1 Mei 2004 bersama sejumlah negara lainnya. Warna kelabu era pasca komunis memudar, begitu juga hambatan birokratisnya.

https://p.dw.com/p/HhdO
Perayaan penerimaan keanggotaan Ceko dalam Uni Eropa, 1 Mei 2004Foto: AP

Toko Helena Fejkova terletak di salah satu kawasan pertokoan mewah kota Praha. Kaum jetset Praha kerap berbelanja di sana. Helena Fejkova mulai bekerja sebagai disainer pakaian hanya beberapa waktu setelah tirai besi runtuh. "Sepertiga pembeli saya datang dari luar negeri - dari Jerman, Skandinavia dan Perancis. Selain itu juga banyak orang Amerika yang tinggal di Praha. Tapi toko ini baru benar-benar sukses sejak Ceko menjadi bagian Uni Eropa."

"Kami sangat diuntungkan oleh keanggotaan dalam Uni Eropa, sebelumnya saya sering kena masalah dengan bea cukai. Sekarang saya bisa bekerja di seluruh Eropa dan punya peluang untuk menjajaki pasar negara lain," demikian ungkap Helena Fejkova.

Hanya beberapa kilometer dari studio Helena Fejkova, Eva Smela yang berusia 60 tahun hidup di rumah susun bertingkat sebelas. Tak terlintas di benaknya untuk memikirkan pakaian model terbaru. "Saya sudah tujuh tahun pensiun. Dan kami hanya mampu membeli makanan seperlunya, kami mencari yang sudah diturunkan harganya. Biaya untuk gas, listrik dan air terus naik, begitu juga dengan sewa rumah. Kami kuatir bahwa pemilik rumah akan mengusir kami, karena kami tak mampu membayar sewa. Kami sudah lanjut usia.Ke mana kami harus pergi? Kami sangat takut menghadapi masa depan."

Eva Smela dan suaminya menerima dana pensiun sebesar 500 Euro. Sewa untuk apartemen dua kamar, lengkap dengan mebel dari era sosialis di tahun 80an, adalah 380 Euro. Eva Smela sempat bekerja sebagai tukang sapu untuk menambah pemasukannya. Tapi, penyakit punggung yang dideritanya tak lagi memungkinkan ia bekerja.

Warga Ceko yang muda dan berpendidikan tinggi diuntungkan oleh boom ekonomi Ceko. Keanggotaan negara itu dalam Uni Eropa semakin mendongkrak tren positif ekonomi Ceko. Tapi, sebagian warga lanjut usia tak merasakan imbas positif ini. Semua kesulitan yang mereka alami adalah kesalahan Uni Eropa dan bermula di Brussel.

"Saya sama sekali tidak suka bahwa kami begitu tergantung pada Brussel. Dulu kami memproduksi sendiri semuanya, di Ceko. Sekarang kami harus menuruti Uni Eropa yang mendiktekan, apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan. Tanpa Uni Eropa tentu hidup kami lebih baik," keluh Eva Smela.


Christina Janssen/Ziphora Eka Robina

Editor: Hendra Pasuhuk