Liga Arab Tanpa Assad - Desertir Tantang Assad
16 November 2011Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab dan Turki menuntut kebijakan untuk melindungi warga sipil di Suriah. Dalam pertemuan Arab-Turki di ibukota Maroko, Rabat, para wakil pemerintah negara Arab dan Turki hari Rabu (16/11) juga menegaskan bahwa krisis di Suriah harus diakhiri tanpa campur tangan asing. Sementara itu, peningkatan isolasi rezim di Damaskus mendorong para desertir Suriah untuk melancarkan operasi yang cukup berani.
Akibat tekanan brutal terhadap gerakan pemrotes, pemerintah Suriah dicela keras di Rabat. Suriah tidak mengirimkan wakilnya pada pertemuan itu. Hal ini dinilai negara-negara Arab sebagai indikasi bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad tidak lagi melihat adanya kemungkinan untuk menemukan kesepakatan dengan negara Arab lainnya. Sehari sebelumnya pimpinan di Damaskus mengaku telah membebaskan 1180 tahanan. Selain itu Suriah mungkin akan mengijinkan pengamat Arab masuk ke negerinya.
Serangan terhadap bangunan dinas intelijen angkatan udara
Sementara itu, para desertir yang tergabung dalam yang mereka namakan Free Syrian Army melancarkan serangan terhadap bangunan militer rezim Assad. Tersangka desertir juga menyerang bangunan dinas intelijen di Harasta, dekat ibukota Damaskus dengan granat. Namun tidak ada rincian yang diberikan para aktivis. Menurut laporan aktivis yang tidak dapat dikonfirmasi, enam serdadu tewas dalam serangan itu.
Selanjutnya, rekaman video amatir yang disebarkan ke luar negeri dikatakan diambil di Idlib dan Homs. Pimpinan Suriah hingga kini melarang jurnalis asing memasuki negerinya. Para tentara Free Syrian Army mengimbau publik: "Kami keluar dari angkatan bersenjata akibat kekerasan yang berlanjut melalui rezim Assad dan pembunuhan orang-orang yang tak bersenjata yang hanya ingin hidup bebas."
Dewan militer untuk menjatuhkan rezim Assad
Sejumlah rekaman video amatir dijadikan sebagai bukti bahwa aksi protes dengan kekerasan masih terjadi di kota-kota seperti Hama. Menurut perkiraan, lebih dari 300 orang tewas hanya dalam bulan November ini. Para desertir juga telah membentuk sebuah dewan militer yang bertujuan untuk menjatuhkan rezim Assad dan melindungi warga sipil dari penindasan berdarah militer Suriah. Hal ini ditegaskan asisten pemimpinnya, Riyad al-Assad kepada kantor berita dpa di Istanbul, hari Rabu (16/11). Dewan militer yang bersifat sementara itu terdiri dari sembilan orang yang dipilih oleh para perwira tinggi desertir, tambah al-Assad.
Sementara stasiun pemancar Al-Arabiya melaporkan, pendukung Assad menyerang kedutaan besar Maroko, Qatar dan Uni Emirat Arab di Damaskus. Rekaman video juga memperlihatkan warga Suriah yang turun ke jalan untuk menunjukkan dukungannya kepada Presiden Assad. Tidak diketahui apakah mereka secara sukarela berdemonstrasi atau diorganisir oleh pemerintah. Menteri Luar Negeri Perancis, Alain Juppè mengatakan, dubes Perancis sudah meninggalkan Suriah empat hari yang lalu, dan perwakilan di Aleppo serta Latakia juga ditutup.
Christa Saloh/dpa/afpe/rtrd
Editor: Marjory Linardy