1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lelang Barang Mewah Bekas Diktator Tunisia

Sarah Mersch11 Januari 2013

Hampir dua tahun yang lalu, Zine al-Abedine Ben Ali digulingkan dari posisinya sebagai presiden Tunisia. Barang mewah yang ia kumpulkan di masa kekuasaannya kini dilelang pemerintah.

https://p.dw.com/p/17HG2
Foto: DW/S.Mersch

Mobil mewah mengkilat bersaing menarik perhatian dengan perhiasan-perhiasan mahal di ruang pameran di Tunisia. Di sini barang milik bekas keluarga penguasa dijual. Pemerintah transisi Tunisia menemukan barang-barang mewah di istana keluarga Ben Ali setelah sang presiden melarikan diri. Barang temuan yang mencapai puluhan ribu jumlahnya, jika tidak menjadi milik museum, dijual atau dilelang. Antara lain ada barang mewah seperti jam, patung emas, karpet dan pakaian dari desainer terkenal.

Bildergalerie First Ladies Leila Ben Ali
Keluarga Ben Ali hidup dalam kemewahanFoto: AP

Hasil penjualan akan menjadi milik negara. Tapi penjualan bukan tujuan utama pameran, jelas ketua penyelenggara Afef Douss. "Kami ingin menunjukkan kepada publik, apa yang kita temukan di istana. Kami terkejut dengan jumlahnya yang luar biasa", tambahnya. Secara tidak langsung, bekas keluarga penguasa menabung kekayaan kecil bagi Tunisia. Hasilnya akan diserahkan bagi proyek pembangunan.

Hanya Melihat, Tidak Membeli

30 Dinar, atau sekitar 200.000 Rupiah tiket harga masuk ke pameran. Ini harga yang cukup mahal bagi warga Tunisia. Tapi banyak warga yang datang untuk melihat kemana uang penduduk selama 23 tahun kekuasaan Ben Ali mengalir.

Sepatu merk terkenal dan tas mulai dijual dengan harga 2 juta Rupiah. Karpet bisa mencapai harga 100 juta Rupiah. Tapi hanya sedikit pengunjung yang benar-benar membeli sesuatu. "Saya hanya ingin melihat-lihat, tapi tidak membeli", jelas seorang pengunjung. Ia tidak suka memakai pakaian bekas, "apalagi dari mantan First Lady".

Tunesien Verkauf der Güter der Familie Ben Ali
Perhiasan mantan First LadyFoto: DW/S.Mersch

Penyelenggara pameran bahkan menyediakan ATM dan kantor penukaran uang bagi pengunjung asing. Pembeli kebanyakan warga kaya Tunisia yang enggan berbicara terbuka bahwa mereka berbelanja di sana. Seorang pengusaha Afrika yang tengah dinas kerja di Tunis, memanfaatkannya dan membeli tas serta sepatu. Ia sudah dua kali datang ke pameran yang dibuka sejak Natal tahun lalu. Ia terkesan dengan harga yang 25 persen lebih murah dibandingkan di pasar.

Sedikit Hiburan di Tengah Krisis

Setelah digelarnya penjualan langsung, pertengahan Januari mobil-mobil akan mulai dilelang. Selain Porsche Cabrioler, dijual pula Aston Martin, Lamborghini, dan Maybach milik Ben Ali. Semuanya pesanan khusus bagi keluarga mantan presiden. Banyak yang tertarik dengan koleksi mobil mewah tersebut. Jean Todt, ketua perhimpunan olahraga otomotif internasional, dikabarkan ingin membeli mobil Maybach.

Tunesien Verkauf der Güter der Familie Ben Ali
Maybach milik Ben Ali diincar banyak pihakFoto: DW/S.Mersch

Pemerintah berharap hasil penjualan bisa mencapai lebih dari 100 milyar Rupiah yang segera mengalir ke anggaran rumah tangga 2013. Ini sedikit hiburan bagi situasi ekonomi yang memburuk di Tunisia. Hal yang lebih menguntungkan adalah ratusan perusahaan milik keluarga Ben Ali yang juga akan segera dijual. Lalu masih ada kekayaan milyaran milik keluarga itu di rekening bank di 25 negara. Namun sepertinya masih akan butuh waktu lama, hingga Tunisia bisa memperoleh dana tersebut.