1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lebih 20 Ribu Aparat Keamanan Akan Jaga Jakarta

29 November 2016

Ribuan pasukan keamanan akan dikerahkan untuk mengamankan Ibukota Indonesia selama aksi 2 Desember. Polisi hanya mengizinkan acara doa bersama di Taman Monas, bukan demonstrasi.

https://p.dw.com/p/2TRzw
Indonesien Wahlen Polizei trift Vorbereitungen
Foto: picture-alliance/dpa

Sekitar 22.000 aparat gabungan yang teridri dari polisi dan militer serta sejumlah tenaga kesehatan disiapkan untuk acara doa bersama FPI menentang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada tanggal 2 Desember mendatang.

Polisi mengatakan mereka mengharapkan setidaknya 150.000 orang akan datang ke pusat kota Jakarta untuk acara yang digalang kelompok Front Pembela Islam (FPI) dan kelompok-kelompok islam ultra konservatif lain.

Mereka menuduh Ahok telah melakukan penistaan agama dan menuntut polisi agar segera menangkap Gubernur DKI Jakarta yang sedang cuti kampanye untuk mengikuti pemilihan kepala daerah awal tahun depan.

Aksi massal ini dilihat pengamat sebagai ujian bagi toleransi beragama di Indonesia, ketika dalam beberapa tahun terakhir serangan terhadap kelompok minoritas makin sering terjadi. Aparat keamanan biasanya tidak mampu menjamin keamanan dan sering mengalah pada tuntutan-tuntutan FPI.

Indonesien Wahlen Polizei trift Vorbereitungen
22.000 aparat keamanan akan disiagakan menjaga keamanan Jakarta, 4 Desember 2016Foto: picture-alliance/dpa

Aksi demonstrasi massal pertama menentang Ahok 4 November lalu berakhir dengan kerusuhan. Namun FPI kini berjanji kepada polisi akan melakukan aksi damai.

Kepolisian membatasi area aksi di sekitar Taman Monumen Nasional (Monas) di pousat kota Jakarta, yang bisa menampung ratusan ribu orang. Acara direncanakan berlangsung dari pukul delapan pagi Waktu Indonesia Barat (WIB).

Juru bicara kepolisian Boy Rafli Amar menerangkan hari Selasa (29/11), pasukan keamanan akan dikerahkan dalam jumlah cukup dan mendesak pengunjuk rasa untuk tidak membawa senjata apapun. "Itu dilarang, membawa senjata tajam seperti bambu runcing," katanya kepada wartawan. Dia menambahkan, pada aksi protes sebelumnya beberapa orang menggunakan tiang bendera dari bambu untuk menyerang petugas.

Ratusan orang luka-luka dalam berbagai bentrok kekerasan dengan aparat keamanan 4 November lalu, termasuk puluhan polisi. Karena demonstran menolak bubar, polisi akhirnya mengerahkan gas air mata dan mobil meriam air.

Indonesien Tito Karanvian
Kapolri Jenderal Tito KarnavianFoto: Getty Images/AFP/R. Gacad

Kontroversi soal Ahok disulut oleh sebuah pesan di media yang menayangkan pidato Ahok di depan publik di Pulau Seribu akhir September lalu. Pesan itu disebarkan oleh seorang penentang Ahok dan menyebutkan bahwa Gubernur Jakarta itu melakukan pelecehan agama Islam.

Kepolisian kini menetapkan Basuki Tjahaja Purnama kini sebagai tersangka kasus penistaan agama. Penyebar pesan di media sosial itu juga ditangkap. Meskipun Ahok berualngkali telah menyatakan permintaan maaf di berbagai kesempatan, kubu Islam garis keras tetap menuntut agar dia ditangkap dan mengundurkan diri dari pemilihan gubernur di Jakarta.

Ahok mengatakan dia tidak akan mundur dari pemilihan kepala daerah di Jakarta, sampai pengadilan menyatakan dia memang bersalah. Dia menghadapi sanksi sampai lima tahun penjara jika terbukti bersalah.

hp/ap (afp, rtr)