1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Larangan Berlampu Pijar? Australia Sudah Lebih Dulu

2 September 2009

Tanggal 1 September 2009 merupakan tanggal penting bagi Uni Eropa. Karena pada tanggal ini, lampu pijar dengan energi 100 watt seperti ditarik dari peredaran.

https://p.dw.com/p/JNDD
Bohlam dan lampu hemat energiFoto: dpa

Tahun 2010, larangan ini akan berlaku pula bagi semua jenis lampu pijar. Namun Selandia Baru, Kanada, Kalifornia dan Australia, sudah memberlakukan peraturan serupa sejak beberapa waktu lalu. Di Australia, konsumsi energi yang berlebihan memang sudah dilarang.

Jarang terjadi bahwa pemerintahan konservatif Australia sebelumnya punya gagasan cemerlang. Yang jelas, tahun 2007, menteri lingkungan hidup Australia ketika itu, Malcolm Turnbull, memainkan peran. Usulannya telah memberikan pencerahan ke seluruh dunia, seperti misalnya: tidak lagi menggunakan lampu pijar dan mulai memanfaatkan lampu hemat energi. Dua tahun sesudahnya, pemerintahan berganti, keberadaan jutaan lampu konvensional di Australia pun tergantikan dengan lampu hemat energi:

“Sejak Oktober tahun lalu, Australia melarang impor bohlam. Dan tidak ada lagi persediaan bohlam yang disembunyikan,“ ujar John Arash di sebuah toko elektronik besar di Sydney. "Pemerintah kami membagikan ratusan ribu lampu hemat energi gratis ke rumah-rumah tangga dan menjelaskan sejak dini apa saja manfaatnya. Kini semua orang di Australia dapat menerima hal itu.“

Flashgalerie Glühbirne erlischt
Sydney menjelang Olimpiade di tahun 2004 dengan gemerlap cahanya, kini kota tersebut menuju kota bebas lampu pijarFoto: AP

Pemakaian lampu hemat energi menyokong kehidupan yang hijau atau ramah lingkungan. Selama ini, penggunaan lampu rumah tangga di Australia telah mengakibatkan hampir 20 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca yang lepas ke atmosfir. Berkat langkah-langkah yang diambil untuk penghematan listrik, Brian Walsh yang sudah lama sadar lingkungan dan keluarganya yang tinggal di pinggiran Sydney kini membayar tagihan listrik lebih rendah. Bila sinar lampu hemat energi terasa lebih "dingin“, Walsh mengakalinya dengan menggunakan kap lampu yang membuat cahayanya lebih hangat.

“Saya segera mengganti lampu begitu ada pengumuman pemerintah untuk mengganti lampu dengan yang hemat energi, meski tidak serta merta mengganti seluruhnya di dalam rumah. Tapi sekarang sudah diganti semua. Bagi saya penting bahwa setiap orang berupaya untuk melindungi bumi dari perubahan iklim. Dan hal itu tak sulit dilakukan.“

Ketiadaan lampu pijar, tak lagi dicemaskan. Semakin banyak lampu pijar baik di gedung dan di supermarket menghilang dari penglihatan, semakin sedikit orang yang merasa kehilangan. Tidak ada orang yang menimbun lampu pijar. Sebaliknya ketimbang menimbun lampu-lampu pijar, lebih baik memakai lampu hemat energi gratis yang dibagikan oleh pemerintah, kelompok pencinta lingkungan ke kotak-kotak pos masyarakat.

"Dulu masalah terbesar bagi kami adalah bagaimana membuat para produsen lampu mengubah disain lampunya, karena orang-orang kerap memandang lampu energi tidak cantik. Namun para produser lampu meresponnya dengan cepat. Lampu hemat energi yang tepat menghasilkan cahaya yang diinginkan konsumen. Saya merupakan penggemar lampu hemat energi. Pilihannya harus lebih bervariasi dan mungkin juga lebih mengundang selera untuk dibeli,“ kata Robert Ruier dari produsen lampu "Urban Lighting“ di Sydney.

Kini orang-orang hanya menggunakan lampu pijar untuk pemanggang, kulkas maupun penyedot asap di dapur. Sementara untuk kebutuhan lainnya menggunakan lampu hemat energi. Dan bagi sebuah negara seperti Australia, yang telah menandatangani perjanjian perubahan iklim pada detik-detik terakhir, perubahan ke lampu hemat energi ini merupakan hal istimewa.

Andi Stummer / Ayu Purwaningsih

Editor: Dewi Gunawan