1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laporan Pengusut Eropa Mengenai Penjara Rahasia CIA

26 Januari 2006

Laporan pengusut khusus Dewan Uni Eropa, Dick Marty mengenai aktivitas ilegal dinas rahasia AS - CIA di Eropa, menjadi tema utama komentar berbagai harian Eropa.

https://p.dw.com/p/CPLT
Dick Marty menyampaikan laporan di Dewan Eropa
Dick Marty menyampaikan laporan di Dewan EropaFoto: AP

Laporan pengusut asal Swiss itu, dinilai tidak mengandung hal baru. Media massa sudah mempublikasikan secara luas dugaan penerbangan rahasia CIA yang mengangkut tahanan tersangka teroris dari Irak atau Afghanistan ke kamp-kamp tahanan rahasia di Eropa. Harian Denmark Information yang terbit di Kopenhagen berkomentar, Marty terlalu tergesa-gesa melaporkan hasil pengusutannya.

"Laporan sementara dari Dick Marty tidak memuaskan Dewan Eropa, maupun para pengkritik metode pemerintahan Bush yang melanggar hukum. Bagaimana Marty dapat melaporkan hasi pengusutan yang ditungu sejak lama, tanpa melampirkan bukti-bukti baru bagi tudingan media massa di Eropa maupun Amerika Serikat? Bahkan ia mengatakan, pengusutan akan dilanjutkan. Seharusnya ia menunggu, sampai berbagai pemerintahan negara-negara di Eropa memenuhi kewajibannya dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Hanya satu hal yang diharapkan, laporan Marty itu dapat menciptakan tekanan terhadap sejumlah pemerintahan di Eropa."

Harian Belanda De Volkskrant yang terbit di Den Haag menulis, laporan Marty tidak mengandung hal baru.

"Menurut laporan tersebut sudah dapat dipastikan bahwa CIA di tahun-tahun lalu, mengangkut tahanan tersangka teroris secara rahasia ke Eropa, dan kemungkinan menyiksanya di kamp-kamp tahanan di sejumlah negara Eropa. Laporan semacam ini sudah diketahui secara luas melalui media massa. Dipertanyakan, mengapa Marty dalam pengusutannya selama dua bulan, tidak dapat mengungkap lebih banyak dari yang sudah dipublikasikan media massa ? Semoga pengusutan lebih lanjut dilakukan dengan lebih cermat dan dengan dukungan tenaga ahli agar hasil konkret dapt dicapai. Dan bukan hanya menonjolkan strategi media massa untuk kepentingan pribadi."

Harian Swiss Tages-Anzeiger yang terbit di Zürich berkomentar, aksi penyiksaan kini terus menyebar.

"Dick Marty hanya menjalankan tugas utama Dewan Eropa. Yakni membela negara hukum, martabat manusia dan demokrasi, tanpa kalkulasi politik. Akan tetapi, kita memerlukan bukti untuk dapat mengkritik praktek CIA dalam memerangi terorisme, demikian tuntutan dari Paris, Berlin, London atau Bern. Racun penyiksaan sudah menyebar, kata seorang anggota parlemen Jerman. Sikap bungkam mendukung metode CIA, juga yang dilakukan di Eropa, merupakan langkah mundur pertama, yang dapat memunculkan kembali praktek interogasi dan penyiksaan, serta pelecehan hak asasi manusia lainnya."

Tema lain yang juga menjadi tema komentar harian-harian Eropa, adalah pemilu parlemen di Palestina. Keikutsertaan kelompok garis keras Hamas, menjadi tema perdebatan hangat, terutama di Israel dan di Amerika Serikat. Harian Perancis Le Figaro yang terbit di Paris menulis, keikutsertaan Hamas secara resmi dalam pesta demokrasi di Palestina, harus diperhatikan.

"Keikutsertaan Hamas dalam pemilu parlemen Palestina, bagus bagi demokrasi. Setelah wafatnya Arafat, Palestina tidak lagi tergantung hanya pada satu orang. Juga terdapat debat kampanye yang sebenarnya dengan tujuan akhir membentuk sebuah parlemen yang betul-betul representatif. Hal itu memperkuat legitimasi Presiden Mahmud Abbas, yang belakangan ini merosot tajam. Sudah dapat diperhitungkan, bahwa Abbas tidak akan mampu mengendalikan partainya, Gerakan Fatah. Ia juga sudah menyatakan siap membagi kekuasaan. Jadi setelah pemilu parlemen Palestina kali ini, keberadaan Hamas tidak bisa lagi diabaikan. Masyarakat internasional kini harus berusaha membuat Hamas menjadi lebih moderat. Dan hal ini memerlukan upaya diplomasi yang serius."

Sementara harian Jerman General Anzeiger yang terbit di Bonn menulis, kawasan tanah suci minggu-minggu ini dalam situasi tegang.

"Tentu saja, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier tidak salah, jika ia menolak pemerintahan Palestina dengan keikutsertaan Hamas, kalau kelompok ini tetap tidak menghentikan aksi kekerasan. Tapi tidak tertutup kemungkinan, gerakan Hamas yang anti-Israel, menyatakan bersedia menghentikan aksi kekerasan. Namun jalan ke arah itu, kelihatannya masih cukup panjang. Hasil pemilu Palestina kali ini, bagaimanapun juga akan mempengaruhi komposisi perolehan suara di Israel, dalam pemilu yang akan digelar bulan Maret mendatang."