1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Laporan Kasus Benjina Menang Penghargaan Bergengsi Pulitzer

19 April 2016

Investigasi jurnalistik wartawan kantor berita Associated Press (AP) tentang kasus perbudakan nelayan di Benjina, Kepulauan Aru, menang medali emas Pulitzer. Inilah penghargaan paling bergengsi di dunia jurnalisme.

https://p.dw.com/p/1IYEk
Indonesien Fischer Skaverei
Foto: picture-alliance/AP Photo/AP Photo/D. Alangkara

Wartawan Associated Press (AP) Esther Htusan, Margie Mason, Robin McDowell dan Martha Mendoza dianugerahi penghargaan medali emas Pulitzer Price hari Senin (18/04) di Washington.

Keempat jurnalis memenangkan penghargaan itu dengan serial laporan khusus mereka tentang perbudakan nelayan di pulau terpencil Benjina, Kabutaten Tual, Kepulauan Aru di Maluku. Untuk laporan khusus iotu, mereka melakukan investigasi selama 18 bulan.

Direktur Utama AP Gary Pruitt menerangkan, liputan investigatif itu adalah salah satu dari laporan-laporan terbaik yang pernah dirilis oleh kantor beritanya.

Penghargaan Pulitzer adalah penghargaan yang paling penting di dunia jurnalistik. Tahun 2016 ini, penghargaan itu diberikan untuk ke-100 kalinya.

Indonesien Fischer Skaverei
Para nelayan asal Myanmar berlarian setelah tahu ada operasi penyelamatan polisi air dan TNI/AL, 3 April 2015Foto: picture-alliance/AP Photo/AP Photo/D. Alangkara

Pemenang lainnya adalah harian "New York Times" untuk kategori pemberitaan internasional, dengan artikel tentang perempuan di Afghanistan. Harian "Washington Post" memang dalem kategori berita nasional dengan liputan tentang kekerasan aparat keamanan. Harian"Los Angeles Times" menang dalam kategori berita aktual dengan pemberitaan mengenai serangan teror di San Bernardino, Desember 2015.

Kategori terpenting dengan hadiah medali emas adalah kategori pelayanan publik. Inilah yang dimenangkan para jurnalis AP dengan laporan khususnya yang diberi judul: "Seafood from Slaves".

Menurut investigasi wartawan AP, ribuan nelayan miskin itu direkrut di Thailand dan dibawa ke Indonesia dengan menggunakan dokumen perjalanan palsu. Mereka sering diperlakukan dengan brutal, sebagian mereka telah diperbudak selama bertahun-tahun.

Indonesien Fischer Skaverei
Tim gabungan Polri/TNI AL berhasil membebaskan sekitar 2000 nelayan yang dipekerjakan dalam kondisi perbudakan (April 2015)Foto: picture-alliance/AP Photo/AP Photo/D. Alangkara

AP juga menemukan beberapa orang dikurung dalam kandang. Di sebuah pekuburan yang dikelola perusahaan, ditemukan puluhan kuburan dengan nama palsu. Setelah berita dari AP tersebar, bulan April tahun lalu aparat Indonesia bergerak melakukan aksi penyelamatan dramatis. Lebih dari 2.000 orang berhasil dibebaskan lalu dikirim pulang tahun.

Produk makanan laut yang dihasilkan para nelayan itu antara lain dijual ke jaringan-jaringan besar di Amerika Serikat, seperti Wal-Mart, Sysco, Kroger, Fancy, Meow Mix dan Iams. Ikan hasil tangkapan itu juga diekspor ke Eropa

Wartawan AP sempat mewawancarai sekitar 40 nelayan. Mereka menceritakan telah diperlakukan layaknya budak oleh majikannya. Mereka ditendang dan dicambuk, atau diberi taser sengatan listrik, jika pekerjaannya dianggap tidak memuaskan.

Pulitzer Prize diprakarsai dan disumbangkan oleh penerbit surat kabar Joseph Pulitzer. Penghargaan ini diberikan sejak 1917 dalam upacara di upacara di Columbia Universuty di New York. Ada 20 kategori penghargaan, masing-masing pemenang mendapat hadiah 10.000 Dolar. Pemenang kategori "pelayanan publik" mendapat medali emas.

hp/ap (epd, ap, rtr)