1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Seperti Apa Sosok Atlet Indonesia Lalu Muhammad Zohri?

12 Juli 2018

Pelari muda yang baru saja mencatatkan sejarah bagi Indonesia dengan meraih medali emas dalam kejuaraan dunia IAAF lari 100 meter, Lalu Muhammad Zohri, dinilai oleh pelatihnya memiliki bakat alam.

https://p.dw.com/p/31JlS
Finnland IAAF U20-Weltmeisterschaft in Tampere | Lalu Muhammad Zohri, Indonesien
Foto: Reuters/Lehtikuva/K. Parkkinen

Pelatih nasional atletik yang menangani nomor lari jarak pendek putra, Eni Nuraeni, mengatakan Lalu Muhammad Zohri dikaruniai gen otot cepat. Anak asuhnya berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan dunia atletik junior di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7).

"Dia memang memiliki bakat alam dan fisiknya sangat mendukung. Jadi dia punya gen otot cepat. Kami tinggal melatih sedikit dan jadi," kata Eni.

Atlet yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, mencatatkan waktu 10,18 detik untuk mencapai garis finis. Ia mengalahkan dua pelari unggulan Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatat waktu 10,22 detik.

Diwawancara seusai perlombaan, Lalu yang baru berusia 18 tahun ini tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya.

"Saya mau berpesta malam ini! Ini sangat baik untuk Indonesia. Saya tidak tahu harus bilang apa, saya kehilangan kata-kata – wow!" kata dia.

"Saya telah berusaha semampunya dan terima kasih Tuhan. Saya sangat puas dengan PB dan rekor nasional junior saya. Kini saya akan berlatih untuk Asian Games bulan depan. Saya sangat bangga – ini adalah pengalaman yang luar biasa dan hebat untuk karir saya."

Medali Emas Pertama Untuk Indonesi

Ucapan selamat berdatangan

Keberhasilan Lalu mencatat rekor disambut baik oleh berbagai kalangan di Indonesia. Presiden Joko Widodo menyatakan kebanggaannya tarhadap prestasi yang diraih Lalu.

"Tentu saja kita bangga ada anak bangsa jadi juara. Saya kira tidak saya saja, tapi seluruh rakyat Indonesia senang dan bangga," kata Jokowi, Kamis (12/7).

Sementara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengucapkan selamat dan rasa bangganya melalui akun twitter. 

Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) mengatakan kemenangan itu adalah momen bersejarah bagi Indonesia.

Karir gemilang

Pelatih Eni Nuraeni mengakui kemenangan ini adalah kejutan buatnya. "Alhamdulillah... Saya antara percaya dan enggak percaya. Ini kejutan," kata Eni.

Lalu diketahui berasal dari sebuah keluarga sederhana dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia baru bergabung dalam pelatnas atletik pada Januari 2018.

Setelah hanya lima bulan dilatih di pelatnas, Lalu mewakili Indonesia di kejuaraan Asia AtletikJunior. Ia lantas meraih medali emas dengan dari nomor 100 meter dengan waktu 10,27 detik dalam final di Stadion Gifu Nagaragawa, Jepang pada 8 Juni 2018. 

Kini, Lalu melanjutkannya di level dunia. Tampil dari lintasan nomor delapan (no nunggulan), Lalu berhasil finis terdepan dengan waktu 10,18 detik. 

Dengan catatan waktu tersebut Lalu kian dekat dengan rekor "manusia tercepat Asia Tenggara", atlet Indonesia Suryo Agung Wibowo. Suryo mencatatkannya di SEA Games 2009 dengan waktu 10,17 detik.

ae/rzn (detik,IAAF)