1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lady Gaga Menolak Sensor

24 Mei 2012

Superstar pop Lady Gaga lebih suka membatalkan tur ketimbang melakukan sensor atas gayanya di panggung untuk menenangkan kelompok agama. Demikian pernyataan manajer penyanyi itu hari Kamis (24/05).

https://p.dw.com/p/151UQ
Lady Gaga ditolak kelompok konservatif agamaFoto: Nick Knight, Mariano Vivanco

Troy Carter mengatakan bahwa Lady Gaga tidak akan meredakan kelompok garis keras agama di Korea Selatan, Indonesia dan Filipina yang telah mengecamnya sebagai pemuja setan.

“Kami akan mengabaikan mereka” kata Carter dalam konferensi pers di Singapura, berkeras mengatakan bahwa Lady Gaga tidak akan mengurangi gaya panggungnya dalam konser mendatang. “Kami memainkan pertunjukan seperti itu. Itu adalah pertunjukan yang sangat khusus, dengan penonton yang sangat khusus.”

Kelompok Kristen konservatif di Korea Selatan dan Filipina, serta kelompok Islam garis keras di Indonesia menuduh penyanyi Amerika yang provokatif itu menghujat agama dan memuja setan.

Kepolisian Indonesia menolak mengeluarkan ijin konser bagi Lady Gaga pada 3 Juni mendatang di Jakarta, setelah muncul ancaman kekerasan dari kelompok Islam militan. Namun promotor pertunjukan mengatakan mereka masih berjuang agar konser tetap berlangsung.

“Saya tidak berpikir ini ada hubungannya dengan Lady Gaga…ya anda tahu, ini cuma soal kesenjangan budaya dan generasi yang terjadi di sini“ kata manajer Lady Gaga.

“Anda berurusan dengan beberapa hal berbeda. Anda berurusan dengan politik…anda berurusan dengan agama. Itu sedikit lebih rumit daripada soal mengubah pakaiannya“ kata Troy Carter.

Pekan ini di Manila, Filipina melakukan sensor untuk memastikan bahwa dalam aksi panggungnya Lady Gaga tidak melanggar aturan terkait soal ketelanjangan, penghinaan atas agama dan mempertontonkan kecabulan.

ab/ hp/ afp