1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kunjungi Korea Selatan, Jokowi Gaet Kerja Sama Bangun IKN

29 Juli 2022

Dalam pertemuan bilateral, Korea Selatan dan Indonesia berkomitmen untuk membangun infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) baru, pemerintahan berbasis elektronik, dan sistem kota pintar.

https://p.dw.com/p/4Eo9e
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol
Korea Selatan berkomitmen mendukung pembangunan IKN di bidang tekonologi dan digitalFoto: Suh Myung-gon/Yonhap via AP/picture alliance

Korea Selatan dan Indonesia pada Kamis (28/07) sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral dalam rantai pasokan, keamanan ekonomi, dan pertahanan. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada Rabu (27/07) menjadi bagian dari lawatannya ke Asia Timur, termasuk Cina dan Jepang.

Dalam konferensi persnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan Indonesia dan Korea Selatan berbagi keprihatinan tentang ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan setuju untuk mendukung tanggapan internasional bersama terhadap program senjata Korea Utara.

Selain itu, Yoon mengatakan kedua negara sepakat bekerja sama untuk menyelesaikan krisis energi dan pangan global dan mendukung upaya internasional untuk memulihkan demokrasi di Myanmar. Yoon mengatakan mereka akan memperkuat kerja sama bilateral dalam menstabilkan rantai pasokan untuk mineral utama dan membangun kemitraan strategis di industri teknologi tinggi, seperti baterai kendaraan listrik.

Korsel bantu Indonesia membangun ibu kota baru

Indonesia memperluas perjanjian kerja sama dengan Korea Selatan pada Kamis (29/07) terkait dengan pembangunan ibu kota baru yang akan menggantikan Jakarta, perjanjian ini membuka jalan bagi perusahaan Korea untuk berpartisipasi dalam membangun infrastruktur digital.

Kedua negara awalnya menandatangani perjanjian pada 2019 untuk bekerja sama dalam proyek ambisius ibu kota baru senilai 32 miliar dolar AS. Namun, belum ada kerangka waktu yang diumumkan untuk penyelesaiannya.

Kesepakatan yang direvisi ini ditandatangani dalam pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Perjanjian baru "meletakkan dasar bagi perusahaan kami untuk secara aktif berkontribusi dalam membangun infrastruktur ibu kota baru Indonesia, pemerintahan berbasis elektronik, dan sistem kota pintar," kata Yoon pada konferensi pers bersama.

Jokowi mengatakan kedua negara telah memulai kemitraan dalam pengembangan ibu kota baru, termasuk di bidang konstruksi dan pasokan air. Yoon mengatakan Korea Selatan dapat berbagi pengalamannya dari membangun kota administratif Sejong, yang secara resmi diluncurkan pada tahun 2012.

Indonesia juga mendorong kemitraan investasi dengan Korea Selatan, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan industri pertambangan dan baja otomotif.

rs/ha (AP, Reuters)