1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kubu Merah Thailand Kembali Turun ke Jalan

19 September 2009

Tepat tiga tahun lalu militer Thailand menggeser perdana menteri saat itu Thaksin Shinawatra melalui kudeta. Untuk memperingati kudeta militer itu, ribuan pengikut Thaksin turun ke jalan di Bangkok hari Sabtu (19/09).

https://p.dw.com/p/JkWu
"Kubu merah" tiga tahun setelah kudeta militerFoto: Holger Grafen

Para demonstran menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Abhisit Vejjaviva yang dituduh menduduki jabatannya saat ini melalui jalan yang tidak demokratis. Thailand tampaknya masih belum juga lolos dari pertikaian internal yang memecah-belah masyarakatnya ke dalam kubu merah dan kuning.

Ribuan demonstran yang mengenakan kaos merah turun ke jalan di Bangkok, ibukota Thailand hari Sabtu (19/09), meski pengamanan terlihat sangat ketat. Pada tanggal 19 September 2006 perdana menteri saat itu Thaksin Shinawatra dikudeta militer dan setelahnya negara kerajaan itu terperangkap dalam kerusuhan politik yang tampaknya tidak juga berakhir. Pendukung mantan perdana menteri Thaksin yang saat ini hidup di pengasingan, tak lelahnya melancarkan aksi anti protes selama tiga tahun terakhir ini.

Pada demonstrasi-demonstrasi "kaos merah" yang terakhir kali di Bangkok, pemerintah telah mengerahkan aparat keamanan secara masif. Kerusuhan anti pemerintahan bulan April lalu telah menewaskan dua orang dan menggagalkan pertemuan puncak ASEAN. Saat itu, lebih dari 9.000 tentara dan polisi dikerahkan.

Thailand drei Jahre nach dem Putsch
Pengikut Thaksin membawa petisi pro-Thaksin berupa kumpulan tanda tangan yang hendak diserahkan kepada Raja.Foto: Holger Grafen

Jatuporn: Aksi damai peringati tiga tahun kudeta

Pemimpin demonstran kaos merah Jatuporn Promphan hari Sabtu (19/09) mengatakan, mereka kali ini datang untuk memperingati tiga tahun kudeta militer yang membawa kerugian besar bagi negaranya. Para pendukung Thaksin menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dan pelaksanaan pemilihan umum. Kepolisian memperkirakan, sekitar 5.000 demonstran tida di lokasi unjuk rasa pada sore hari waktu setempat. Jumlah pengunjuk rasa diduga meningkat saat Thaksin menyampaikan pidato video atau telepon yang dijadwalkan pada malam hari. Jatuporn menambahkan bahwa aksi itu berlangsung damai dan berakhir tengah malam bila aparat keamanan tidak menggunakan kekerasan.

Sementara itu di perbatasan dengan Kamboja, sekitar 5.000 demonstran menerobos pagar pengaman dan bergerak menuju Vihara Preah yang dibangun pada abad ke-11. Tempat itu sempat merupakan lokasi pertarungan maut antara pasukan Thailand dan Kamboja pada tahun lalu. Vihara itu diklaim oleh kedua negara sebagai miliknya. Televisi setempat menayangkan demonstran berkaos kuning dengan senjata pentungan. Mereka memukuli penduduk setempat. Polisi anti huru-hara Thailand kemudian kelihatan mendorong demonstran dengan perisai. Pendukung kerajaan dan pemerintah Thailand itu ingin agar pemerintah mendesak penarikan pasukan Kamboja dari lahan sekitar vihara yang diperdebatkan itu. Bentrokan pendukung anti-Thaksin dengan polisi di dekat vihara tua hari Sabtu (19/09) itu meningkatkan ketegangan yang ditimbulkan melalui demonstrasi di Bangkok pada hari yang sama.

Abhisit Vejjajiva Regierungschef Thailand
PM Thailand Abhisit VejjajivaFoto: AP

Abhisit ke sidang umum PBB di New York

Perdana Menteri Abhisit telah memerintahkan aparat keamanan untuk mengamankan kedua kubu demonstran. Ia juga menyebut adanya laporan tentang kelompok perusuh yang belum dapat diidentifikasi. Menurut Abhisit, mereka diduga akan melakukan serangan bom di Bangkok untuk memicu kerusuhan.

Tahun 2006, para demonstran berkaos kuning mendukung penggeseran Thaksin dan dapat dikatakan juga menjatuhkan pemerintahan pro-Thaksin bulan Desember lalu, setelah mereka menduduki bandara internasional di Bangkok .

Panglima angkatan bersenjata Thailand Jenderal Anupong Paojinda yang sangat berpengaruh, hari Jumat (18/09) menyangkal berita bahwa militer akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Abhisit yang melemah akibat perseteruan dengan mitra koalisi. Abhisit kini menuju New York untuk menghadiri sidang umum PBB. Tiga tahun lalu milyuner Thaksin dikudeta saat ia menghadiri sidang umum PBB di New York.

CS/EK/afpe/ap