1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT Uni Eropa-Cina

21 Mei 2009

Politisi utama UE dan Cina bertemu Rabu (20/5) di Praha. Di samping tema-tema bilateral dibicarakan juga masalah aktual dalam politik dunia. Tiga kesepakatan berhasil ditandatangai dalam KTT itu.

https://p.dw.com/p/HuhD
PM Cina Wen Jiabao (kiri) dan Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso (20/05)Foto: AP

KTT di Praha adalah pertemuan pertama antara wakil Uni Eropa dan Cina setelah pertikaian terakhir menyangkut Tibet. Seyogyanya KTT sudah akan diadakan Desember 2008 lalu. Tetapi Cina membatalkan rencana sebagai protes terhadap Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, yang saat itu menjabat Ketua Dewan Eropa, karena ia mengadakan pertemuan dengan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.

Topik Pembicaraan

Tschechischer Präsident Vaclav Klaus bei einer Pressekonferenz in Brüssel
Presiden Ceko dan Ketua Dewan Eropa Vaclav KlausFoto: AP

Dalam KTT Rabu (20/05) di Praha kejengkelan sudah tidak ada lagi. Presiden Ceko Vaclav Klaus, yang menjadi Ketua Dewan Eropa saat ini, membuka konferensi pers Rabu sore. Walaupun Vaclav Klaus kerap skeptis dengan sikap Eropa, dalam KTT dengan Cina ia tampil meyakinkan sebagai wakil tertinggi Uni Eropa.

Vaclac Kaus mengatakan, "Kami telah membicarakan serangkaian tema. Bukan hanya hubungan antara Uni Eropa dan Cina, melainkan juga tentang krisis keuangan dan ekonomi global. Juga tentang perlindungan iklim dan topik-topik penting baik internasional dan regional, misalnya masalah nuklir di Korea Utara dan Iran, situasi di Myanmar, Sri Lanka, Afghanistan dan Pakistan. Masalah HAM juga dibicarakan. Bagi Uni Eropa tema ini sangat penting. Kami senang, bahwa di masa depan masalah HAM akan menjadi bagian penting dialog kemitraan strategis kami.“

Bukti Niat Baik Cina

China EU Treffen in Prag Tschechien
Foto: picture-alliance/ dpa

Perdana Menteri Cina Wen Jiabao, yang memimpin delegasi Cina menyatakan senang bahwa KTT yang dihadiri politisi terpenting dari kedua belah pihak bisa diadakan. Wen menekankan dalam pidatonya, bahwa kehadirannya di Praha menjadi bukti keinginan Cina untuk berdamai dan bekerjasama dengan Uni Eropa.

Wen Jiabao berkata, "Saya datang ke Praha dengan sikap jujur, tanggungjawab dan keyakinan diri. Ini adalah lawatan saya yang kedua ke Eropa dalam lima bulan. Dalam kunjungan saya awal tahun ini, politisi Eropa dan saya setuju, KTT harus diadakan sesegera mungkin. Sebuah pepatah Cina mengatakan: janji harus dipenuhi. Orang yang tidak bisa dipercaya tidak akan dapat berhasil. Menurut pendapat saya, kepercayaan juga harus menjadi dasar hubungan Cina-Eropa."

Saling Mempercayai

China EU Treffen in Prag Tschechien
Vaclav Klaus (tengah), Wen Jiabao (kiri) dan Barroso (kanan)Foto: AP

Kepercayaan adalah slogan utama KTT di Praha. Wen Jiabao menekankan berkali-kali, itulah tujuan pertemuan. Sebagai mitra yang dapat dipercaya, Cina bersedia bekerjasama lebih erat dengan Uni Eropa dan bersama-sama mengatasi krisis ekonomi global. Bagi Ketua Komisi Eropa José Manuel Barroso, yang juga ikut dalam KTT, bukan masalah krisis ekonomi saja yang penting, melainkan juga perlindungan iklim.

Barroso mengatakan, "Kami telah bertukar pikiran tentang masalah perubahan iklim. Kami akan memperluas kemitraan dalam perlindungan iklim yang sudah dimulai 2005 lalu, dan memberikan sumbangan bagi kesuksesan konferensi di Kopenhagen akhir tahun ini."

Perlindungan Iklim

Wen Jiabao Pressekonferenz Brüssel
Perdana Menteri Cina Wen JiabaoFoto: AP

Salah satu kesepakatan yang ditandatangani di Praha menyangkut perlindungan iklim. Cina akan mendirikan badan yang mengurus energi terbarukan dan ramah lingkungan. Untuk itu Uni Eropa menjanjikan dukungan finansial dan informasi teknologi. Namun demikian dalam pernyataan penutup KTT ke11 Uni Eropa-Cina itu, pemerintah Cina tidak bersedia menetapkan dengan jelas jumlah pengurangan CO2.

Perdana Menteri Wen Jiabao menekankan, walaupun perekonomian Cina berkembang pesat, negara itu tetap negara berkembang. Ia menyatakan, perlindungan iklim harus dijalankan bersama-sama, tetapi jumlah tanggungjawabnya berbeda-beda. Selain itu Cina menuntut Eropa untuk mengakui status Cina sebagai pasar bebas dan mencabut embargo senjata. Tetapi Perdana Menteri Cina itu juga berjanji mengirimkan delegasi untuk memperdalam kerjasama ekonomi.


Xiegong Fischer / Marjory Linardy

Editor: Asril Ridwan