1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT NATO Berakhir

5 April 2008

KTT terbesar sepanjang sejarah NATO berakhir Jumat (04/04)di Bukarest saat perayaan ulang tahun ke-59 Aliansi tersebut, dengan dua anggota baru, tiga pelamar yang kecewa, dan tanda-tanda melunaknya hubungan dengan Rusia.

https://p.dw.com/p/DcPC
Putin dalam konferensi pers di hari terakhir KTT NATOFoto: AP

Sebelum menutup KTT, ke-26 kepala negara dan pemerintahan NATO sepakat untuk memperkuat pertahanan terhadap kemungkinan serangan cyber, meluncurkan stasiun televisi baru dan mendamaikan perbedaan antara mereka tentang operasi militer terbesar NATO yang masih berlangsung di Afganistan dengan pernyataan visi bersama.

Pertemuan puncak tiga hari itu berlangsung dengan pengamanan ketat di dalam peninggalan perang dingin, yaitu Gedung Parlemen Rumania di Bukarest. Sebuah bangunan raksasa seluas 330 meter persegi yang dibangun selama rezim mantan diktatur Rumania Nicolae Ceausescu.

Tempat yang cocok bagi pertemuan yang menyampaikan undangan bagi dua negara bekas komunis, Kroasia dan Albania. Keduanya diharapkan bergabung secara resmi dengan aliansi pada pertemuan tingkat tinggi berikutnya, 2009, saat NATO merayakan ulang tahun ke- 60.

Namun, saat Zagreb dan Tirana bersuka cita, pejabat dari negara pelamar ketiga dari sebelah barat Balkan, Makedonia, keluar dari gedung pertemuan sebagai protes karena tak langsung diterima sebagai anggota. Yunani yang paling keberatan, meminta agar negara itu terlebih dulu mengganti nama, karena Yunani juga memiliki provinsi bernama Makedonia.

Di luar itu ada perasaan campur aduk yang dialami Georgia dan Ukraina, setelah harapan keduanya untuk diterima dalam Rencana Aksi Keanggotaan, kandas. Tapi dalam konferensi pers bersama Presiden Viktor Yuschenko, Sekjen NATO Jaap de Hoop Scheffer menyatakan ia tidak ragu sedikitpun bahwa kelak Ukraina akan diterima.

Ia mengatakan, "Saya siap untuk dikoreksi jika kalimat yang kita sepakati hari ini menimbulkan setitik keraguan, yaitu bahwa Ukraina dan Georgia akan menjadi anggota NATO. Saya yakin itu."

Pertemuan tingkat tinggi di Bukarest juga dihadiri 14 negara non-NATO yang mengikutsertakan tentaranya dalam ISAF, pasukan penjaga perdamaian internasional yang dipimpin NATO. Presiden Afganistan Hamid Karzai juga hadir, dan berulang kali menyampaikan terima kasih atas bantuan aliansi di negaranya.

Prancis dan beberapa negara lain mengukuhkan kesediaan akan mengirim tentara tambahan untuk misi di Afganistan. Sementara Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso dan Sekjen PBB Ban Ki Moon, memperbaharui janji untuk mendukung rakyat sipil.

Pertemuan puncak di Bukarest juga merupakan KTT para bebek lumpuh. Vladimir Putin menampilkan citra sebagai pendamai di hadapan para wartawan, dalam penampilan terakhirnya sebagai Presiden Rusia.

Dalam konferensi pers ia mengatakan, mari berteman, terus terang dan terbuka. Putin menyatakan pecahnya perang dingin baru adalah hal yang tidak mungkin. Nada bicara Putin sungguh berbeda dengan serangan tajam yang ia lancarkan terhadap Washington dan barat.

Pada penutupan KTT hari Jumat (04/04), Putin mendesak NATO untuk terus mengupayakan kompromi terhadap perbedaan pendapat menyangkut perluasan aliansi, kontrol senjata dan pertahanan misi.

Sementara itu, George W. Bush yang akan melepaskan jabatan presiden AS bulan November, pulang dengan hasil beragam. Ambisinya untuk mengantar Georgia dan Ukraina dalam rangkulan NATO, diganjal Jerman dan Prancis, yang kuatir langkah semacam itu akan semakin membuat kesal Rusia yang sudah berang.

Namun Bush sempat menggolkan perjanjian dengan Republik Ceko yang mengizinkan Amerika menempatkan bagian pokok sistem pertahanan anti rudalnya di wilayah Ceko.

Figur lain yang menyita perhatian adalah Kanselir Jerman Angela Merkel. Ia meneguhkan reputasinya sebagai diplomat yang piawai, setelah keahlian negosiasinya dikaui oleh banyak pemimpin negara anggota NATO, di Bukarest. (rp)