1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Politik di Belgia dan Gugatan ICC terhadap Presiden Sudan

16 Juli 2008

Media internasional menyoroti krisis politik Belgia dan pengajuan Presiden Sudan Omar al Bashir ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC)

https://p.dw.com/p/Edfc
PM Belgia Yves Leterme mengajukan pengunduran dirinyaFoto: AP

Harian Jerman Frankfurter Rundschau berkomentar:

Krisis politik di Belgia kembali menyeruak ke permukaan. Pemerintah Leterme gagal, terbentur perbedaan pendapat antara kelompok masyarakat berbahasa Vlaams dan Prancis. Kata yang ditakuti semua pihak kembali menghantui Belgia yaitu: separatisme. Tapi, Belgia belum sampai di tingkatan itu. Mereka adalah juara dunia dalam mencari celah untuk menyelesaikan masalah. Pada dasarnya, yang dibutuhkan saat ini hanyalah waktu. Warga Belgia tak lagi percaya pada gebrakan besar yang akan menuntaskan semua masalah politik."

Harian liberal kiri Prancis Liberation berkomentar:

Penyakit apa yang menyerang Belgia saat ini? Adakah bakteri kejam yang menggerogoti negara itu sehingga Belgia hampir tidak bisa diperintah? Warga Vlaams dan Wallonie tak berhasil mencapai kesepakatan. Padahal, sudah waktunya para politisi menyesuaikan tuntutan mereka dan mencari jalan tengah. Semua pihak menyadari, Raja Belgia berupaya menghindari pemilu yang dimajukan September mendatang karena dalam situasi tak menentu ini mungkin saja pemilu dimenangkan kelompok radikal. Mayoritas warga Belgia sudah muak dengan drama berkepanjangan yang berlanjut setiap hari. Mereka hanya ingin satu hal. Solusi yang masuk akal.


Sementara harian Belanda De Volkskrant menulis:

Partai politik Belgia berbahasa Prancis ngambek. Mereka tak peduli bila rencana reformasi negara tidak mencapai kesepakatan. Sebaliknya, partai berbahasa Vlaams belakangan tidak menunjukkan kesediaan untuk berkompromi. Di masa lalu, Belgia membuktikan bahwa negara itu tetap berjalan tanpa pemerintahan federal yang fungsional. Tapi, ini menambah risiko adanya pihak yang sengaja ingin mencapai titik di mana tidak ada kata kembali dan Belgia hancur sama sekali. Untung tetap ada titik terang: Semua partai koalisi tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan kinerjanya. Tapi, walau meminta mandat baru dari rakyat merupakan langkah yang demokratis - dalam suasana saat ini, pemilu yang dimajukan hanya menguntungkan bagi kekuatan sentrifugal Belgia."


Topik lain yang disoroti media internasional adalah gugatan Mahkamah Pidana Internasional terhadap Presiden Sudan Omar al Bashir. Ia dituduh melakukan genosida di kawasan Darfur:

Harian Inggris The Independent menulis:

Bila al Bashir diseret ke pengadilan, apa untungnya bagi para korban perang yang kejam dan tidak manusiawi. Penahanan al Bashir mungkin menenangkan perasaan barat yang merasa bersalah akan ketidak-berdayaannya mencegah pembunuhan dan kehancuran di kawasan Darfur. Tapi, ancaman persidangan ini hanya menambah kebulatan tekad Presiden Sudan untuk tidak menggubris tekanan luar. Barat seharusnya membantu para korban konflik Darfur. Misalnya dengan fokus pada pembicaraan perdamaian, walau mitra bicara yang dihadapi sangat menjijikkan.(zer)