1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Mata Uang Euro

29 November 2010

Paket penyelamatan sebesar 85 milyar Euro bagi Irlandia menimbulkan perdebatan baru di negara-negara anggota Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/QL7i
Foto: Fotolia/Fantasista

Harian Spanyol yang terbit di kota Madrid El Mundo menyoroti tentang rencana Uni Eropa untuk memberi dana bantuan bagi negara-negara yang menghadapi krisis keuangan. Dalam tajuknya harian ini berkomentar:

Para menteri keuangan Uni Eropa menyepakati garis besar sistem penyelamatan baru bagi negara-negara Eropa yang membutuhkannya, yang akan berlaku mulai tahun 2013. Kanselir Jerman Angela Merkel menilai peran aktif lembaga keuangan swasta dapat menjanjikan keberhasilan. Di lain pihak, ini mengecewakan bagi negara Spanyol. Di masa mendatang para investor akan menghindari negara-negara yang merugi dan lebih berkonsentrasi pada negara-negara yang perekonomiannya kuat. Sistem baru ini ada kelebihannya karena memaksa negara Spanyol untuk menekan defisit dalam negeri lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Hal ini lah yang diinginkan oleh Jerman.

Sementara itu harian Luxemburger Wort menyoroti masalah tanggung jawab politik untuk krisis mata uang Euro:

Saat ini sistem politik Uni Eropa harus menerima tuduhan bersikap tidak hati-hati dengan mata uang Euro. Seandainya politik Uni Eropa mengikuti peraturan yang telah mereka terapkan sendiri, maka zona pengguna mata uang Euro tidak akan terjerumus ke dalam kondisi krisis ini. Umumnya untuk masuk ke negara-negara Eropa lebih diutamakan latarbelakang politik daripada kriteria ekonomis seperti kasus Yunani.

Krisis Euro juga menjadi bahan tajuk harian liberal kiri Bulgaria Sega:

Cukupkah uang di Eropa untuk menyelamatkan semua negara yang terkena krisis keuangan? Brussel sepertinya sudah menduga, bahwa Portugal tidak akan menjadi negara terakhir yang mengalami kesulitan, karena negara dari zona pengguna mata uang Euro telah menuntut dana bantuan dua kali lipat. Tapi negara-negara yang biasanya menyerahkan bagian mereka, menundanya. Mereka tidak dapat mencapai kesepakatan untuk anggaran rumah tangga tahun ini. Mungkin mereka tidak perlu mengeluarkan uang, jika negara-negara yang mendukung mata uang Euro, saling menjamin hutang masing-masing. Tapi tidak ada jaminan, bahwa ini akan berhasil. Seandainya gagal, dapat dipastikan, bahwa semua negara di zona Euro akan bersama-sama menuju kebangkrutan. Siapa yang kemudian akan menyelamatkan kami?

Sedangkan harian kota Wina dari Austria Der Standard berkomentar tentang paket bantuan 85 milyar Euro bagi Irlandia:

Semakin lama krisis yang berlangsung di masing-masing negara Eropa dan semakin sering para pemimpin negara zona pengguna mata uang Euro bertemu untuk menyelesaikan masalah ini, semakin meluas juga lah krisis yang ada. Gambaran tidak masuk akal bisa dilihat bagi yang mengamati rangkaian pertemuan khusus, dan rahasia tentang mata uang Euro yang berlangsung sejak awal tahun ini. Termasuk pertemuan yang terakhir. Saat itu paket penyelamatan bagi Irlandia ditetapkan. 85 milyar Euro, lebih kecil dibandingkan Yunani yang mendapat bantuan sebesar 110 milyar Euro. Namun, ini adalah kasus pertama program payung penyelamatan negara-negara pengguna Euro. Uang jaminan sebesar 750 milyar Euro dari mereka adalah cara meredakan pasar keuangan dan meredam spekulasi kredit. Tetapi ini tidak akan bisa langsung terjadi.

Terakhir harian dari kota Frankfurt Jerman Frankfurter Allgemeine yang juga membahas paket bantuan untuk Irlandia:

Setelah adanya persetujuan bantuan keuangan, pemerintah Irlandia membawa hutang baru. Mereka harus bekerja keras untuk memperbaiki sistem perbankan yang terlalu luas dan tidak sehat. Selain itu, harus diambil keputusan yang tidak menyenangkan, supaya hutang negara yang terus meningkat bisa dikendalikan. Kemarahan warga Irlandia terhadap politisi dan bankir bisa dimengerti, karena kedua kelompok ini telah selama bertahun-tahun gelap mata dalam penggunakan kredit yang berlebihan. Namun semakin cepat diberlakukannya reformasi yang diperlukan Irlandia, semakin cepat mereka akan melihat hasil yang baik. Irlandia memiliki perbankan yang rusak dan keuangan negara yang kritis. Tetapi negara ini tidak membutuhkan reformasi keuangan total seperti Yunani.

Ambar Braselmann / dpa / afp

Editor : Vidi Legowo-Zipperer