1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Keuangan Tidak Pengaruhi Kado Natal

12 Desember 2008

Perayaan hari Natal juga identik dengan kado Natal. Di Jerman sama saja. Sudah dari mulai awal bulan Desember, toko-toko biasanya dipenuhi para pelanggan yang mencari kado yang sesuai untuk Natal.

https://p.dw.com/p/GF6e
Foto: AP

Penuh yang dimaksudkan disini tidak main-main! Zona pejalan kaki penuh, mencari tempat memarkir mobil di tengah kota bisa dibilang adalah usaha yang sia-sia. Keadaan ini menyebabkan banyak orang merasa enggan untuk berbelanja. Berbagai alternatif lain mulai dicari. Mulai dari menitip dibelikan ke orang lain, hingga memberikan uang sebagai kado. Satu lagi alternatif yang akhirnya menjadi tren di Jerman adalah berbelanja kado Natal melalui situs internet.

Berdasarkan jajak pendapat, sekitar 60 persen warga Jerman berencana untuk membali sebagian besar kado natal mereka secara online. Jerman dan Inggris adalah dua negara yang paling banyak berbelanja natal melalui internet. Walau pun demikian, efek dari krisis ekonomi yang tengah terjadi juga terasa. Tidak separah dugaan orang memang. Sekitar 87 persen warga Jerman lebih memperhatikan harga kado Natal yang mereka beli dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu juga mereka gunakan situs-situs internet yang mengkhususkan diri sebagai situs perbandingan harga.

Amazon adalah toko online yang cukup digemari oleh para penggemar internet. Antara lain karena di situs ini ongkos kirim buku gratis, begitu juga dengan barang lain yang harganya melebihi 20 Euro. Bisa Anda bayangkan jika harus memilih antara kenyamanan berbelanja di depan layar monitor komputer dan berdesak-desakkan dengan ratusan orang di toko yang sempit. Apalagi sekarang hampir semua bisa dibeli secara online. Dari pakaian dalam hingga mobil.

Khususnya para kalangan muda lah yang memesan kado natal mereka melalui internet. Di kategori umur antara 18 dan 44 tahun, satu dari empat orang berencana atau telah memesan kado mereka secara online. Di kalangan yang lebih tua, 60 tahun ke atas, hanya dua persen yang memanfaatkan fasilitas ini.

Bagi sebagian besar warga Jerman yang belanja natal melalui internet ada juga resikonya. Lembaga perlindungan konsumen Jerman memberikan saran untuk memperhatikan cara membayar cara membayar pesanan. Yang paling aman adalah membayar setelah barang diterima dan ccocok. Biasanya kalau membeli barang di Jerman, baik di toko mau pun melalui internet, pembeli punya waktu dua minggu untuk mengembalikan barangnya jika tidak cocok. Dengan catatan, labelnya belum dilepas dan struk belanjanya masih ada. Cara membayar terlebih dahulu sebelum barang diterima terlalu riskan. Karena bisa saja penjual pada akhirnya tidak mengirimkan barang yang dipesan.

Uniknya, menurut para pakar keuangan, krisis yang tengah terjadi tidak mempengaruhi pengeluaran para pembeli menjelang natal ini. HDE, perhimpunan perdagangan eceran Jerman, memperkirakan tahun ini bagi bulan November dan Desember, akan diperoleh pemasukan senilai 74,7 milyar Euro. Ini berarti bahkan satu persen lebih besar dari tahun sebelumnya. (vlz)