1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRusia

Kremlin: Pesawat Prigozhin Mungkin Sasaran Serangan Gelap

31 Agustus 2023

Mengenai sebab jatuhnya pesawat bos Wagner Yevgeny Pgrigozhin, juru bicara pemerintah Rusia berspekulasi tentang "kekerasan yang disengaja". Namun Rusia menolak keterlibatan penyelidik internasional.

https://p.dw.com/p/4VmXi
Sisa-sisa pesawat Embraer buatan Brasil yang ditumpangi Prigozhin
Sisa-sisa pesawat Embraer buatan Brasil yang ditumpangi Prigozhin dan jatuh dekat MoskowFoto: Vitaly Shustrov/picture alliance/dpa/TASS

Pesawat Embraer Legacy 600 buatan Brasil yang ditumpangi bos Wagner Yevgeny Prigozhin dan orang-orang terdekatnya jatuh dari langit dalam sekejap di wilayah Tver dekat Moskow pada tanggal 23 Agustus lalu. Kesepuluh orang di dalam pesawat yang berada dalam penerbangan dari Moskow menuju St. Petersburg itu tewas.

Pemerintah Rusia kini menyatakan bahwa jatuhnya pesawat yang membawa Prigozhin "mungkin terjadi karena kesengajaan." Maksudnya, pesawat itu memang korban serangan gelap, misalnya ledakan bom yang disembunyikan di dalam badan pesawat.

"Jelas bahwa berbagai versi sedang dipertimbangkan, termasuk, Anda tahu apa yang kita bicarakan, katakanlah kekejaman yang disengaja,” kata juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov kepada wartawan di Moskow.

Dia meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan Rusia, sembari menegaskan, tidak akan ada keterlibatan internasional dalam penyelidikan itu.

Kuburan Prigozhin di St. Petersburg
Kuburan Prigozhin di St. PetersburgFoto: REUTERS

Brasil tidak diperbolehkan melakukan penyelidikan

Otoritas penerbangan Brasil CENIPA menyatakan telah menerima informasi resmi terkait jatuhnya pesawat. Menurut tatacara yang lazim dalam penerbangan internasional, penyelidikan jatuhnya pesawat perlu melibatkan pihak pembuat pesawat. Namun pemerintah di Moskow telah menyatakann bahwa "untuk saat ini" tidak ada pihak lain yang akan dilibatkan dalam penyelidikan kecelakaan pesawat buatan Brasil itu.

Partisipasi pihak asing dalam penyelidikan bencana tersebut tidak mungkin dilakukan karena, antara lain, ada target kejahatan yang sedang diselidiki, kata Dmitry Peskov sebagaimana dikutip kantor berita Rusia, Interfax.

Menurut portal internet Flightradar 24, pesawat tersebut terbang di ketinggian 28.000 kaki atau sekitar 8500 meter selama sembilan menit, sesaat sebelum jatuh pada Rabu (23/8/2023). Pada pukul 18.10 waktu setempat, terjadi penurunan dan pendakian jet yang singkat, secara berulang-ulang, masing-masing sekitar 2000 kaki (600 meter). Data penerbangan terakhir mesin pesawat diterima pada pukul 18.20 di ketinggian 19.725 kaki.

Prigozhin dimakamkan di St. Petersburg

Diduga ada alat peledak yang meledak di dalam mesin, atau pesawat terkenal rudal antipesawat sehingga akhirnya jatuh. "Ini penyelidikan kami," kata juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskow. Dia sebelumnya menolak Presiden Rusia Vladimir Putin dikaitkan dengan kematian Yevgeny Prigozhin.

Yevgeny Prigozhin dimakamkan di kota kelahirannya, St. petersburg. Para pengikutnya diberitakan berziarah ke makamnya pada har Rabu (30/8). Prigozhin adalah penyandang gelar kehormatan "Pahlawan Rusia" yang diberikan negara, namun tidak ada seorang pun pejabat negara yang hadir pada upacara pemakamannya, kata ilmuwan politik Tatyana Stanovaya.

Dia melihat hal ini sebagai konfirmasi atas isu yang tersebar luas di Rusia, bahwa kecelakaan pesawat ini adalah tindakan balas dendam oleh aparat Rusia setelah Prigozhin berulang-ulang mengecam pimpinan militer Rusia dan menghasut pemberontakan dengan memimpin pasukannya menuju Moskow bulan juni lalu. "Serangan ke Moskow” kemudian dihentikan grup Wagner yang kemduian meminta perlindungan di Belarus.

hp/yf (rtr, dpa, afp)