1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korsel Janjikan Upaya Damai dengan Korut

Zaki Amrullah6 Maret 2009

Presiden Korea Selatan Lee Myung bak berada di Jakarta untuk sebuah kunjungan kenegaraan selama tiga hari. Berbagai kerjasama ditandatangani. Sengketa di Semenanjung Korea turut dibicarakan.

https://p.dw.com/p/H73g
Prajurit Korut berjaga di perbatasan dengan KorselFoto: AP

Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak manyatakan untuk mengupayakan terus komunikasi dengan Pemerintah Korea Utara terkait sengketa nuklir Korut. Ketegangan di semenanjung Korea kembali meningkat setelah keluarnya ancaman Korea Utara menyusul rencana latihan gabungan militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat yang akan digelar pekan depan. Pemerintah Korut menyatakan ada potensi konflik militer, oleh sebab itu tak menjamin keselamatan penerbangan sipil. Presiden Korsel Lee Myung Bak:

“Semenanjung Korea dilaporkan kurang kondusif, karena uji coba peluru dan masalah nuklir Korea Utara. Tapi Pihak Korea Selatan selalu mencoba berkomunikasi dengan Korea Utara. Jadi saya berharap bahwa Korea Utara akan merespon itu dengan positif dan perhatian internasional itu juga harus direspon dengan positif”

Presiden Lee menyatakan hal tersebut di sela-sela kunjunganya di Jakarta, saat menanggapi pertanyaan wartawan menyangkut ancaman keamanan bagi maskapai Korea Selatan yang melintasi wilayah Pyongyang. Lebih jauh Presiden Lee juga menyampaikan terimah kasihnya atas dukungan Indonesia terhadap masalah tersebut.

Kunjungan Presiden Lee ini merupakan kunjungan pertamanya semenjak ia dilantik pada 25 Februari tahun lalu. Namun kunjungan ini mengukuhkan babak baru bagi hubungan kedua negara terutama sejak ditandatanganinya perjanjian kemitraan strategis tahun 2006 lalu. Dalam pertemuan ini sejumlah nota kesepahaman kerjasama disepakati, meliputi kerjasama di bidang pendidikan, riset dan teknologi dan kehutanan. Kedua negara juga menandatangani kesepakatan kerjasama pertahanan berupa proyek pengadaan pesawat tempur. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Presiden Lee, berharap dengan penandatanganan sejumlah kerjasama ini, hubungan kedua pihak akan terus meningkat.

“Hubungan dan kerjasama bilateral, Indonesia Korea setelah kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan strategis terus berkembang dengan baik. Sebagai contoh di bidang ekonomi perdagangan dan investasi meningkat dengan baik.

Isu lain yang dibicarakan menyangkut nasib sekitar 20 ribu buruh migran Indonesia yang bekerja di Korea Selatan dan terancam dipecat akibat krisis ekonomi. Presiden Lee Myung Bak:

“Dalam keadaan krisis perekonomian seperti ini, kehilangan pekerjaan adalah hal yang paling dikhawatirkan para tenaga kerja baik dari Indonesia maupun tenga kerja Korea Selatan. Bapak Presiden Yudhoyono beberapa kali meminta kami memberi perhatian terhadap kondisi Tenaga Kerja Indonesia. Sejauh ini pemerintah kami menjamin tidak akan berlaku diskriminatifb terhadap tenaga kerja asing. Bapak Presiden Yudhoyono, juga meminta kami memberi kesempatan lagi untuk para pekerja Indonesia yang terancam dipecat, dan menyangkut hal itu sekembalinya saya ke Korea masalah itu akan saya bahas dengan rinci.”

Selain membahas hubungan antar kedua negara, dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono dan Presiden Lee juga membahas sejumlah isu regional dan internasional. Menurut Presiden Yudhoyono, kedua negara sepakat untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam sejumlah isu penting.

“Kerjasama kami, peran kami berdua dalam forum G 20 untuk ikut mengatasi permasalahan perkonomian Global. Kami juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama regional, utamanya forum ASEAN plus 3 agar ada langkah kongkret disamping Chiangmay inisiatif untuk bisa mengatasi persoalan perekonomian di kawasan. Ketiga Perubahan iklim, kami sepakat untuk memainkan peran penting di konferensi PBB tentang perubahan iklim di Copenhagen Denmark.”

Selama di Indonesia Presiden Lee juga akan melakukan pertemuan dengan para pemimpin perusahanan asal Korea Selatan serta komunitas warga Korea di Indonesia. Selanjutkanya Ia dijadwalkan bertolak kembali ke negaranya hari Minggu mendatang. (ap)