1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korsel-ASEAN Kecam Uji Coba Nuklir Korut

2 Juni 2009

Pertemuan dua hari Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara ASEAN dengan Korea Selatan diakhiri dengan kecaman keras terhadap uji coba nuklir Korut.

https://p.dw.com/p/I247
Simbol uji coba nuklir KorutFoto: DW/AP

Para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan Korea Selatan mengutuk uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara. Sedianya pertemuan ASEAN dan Korsel dimaksudkan untuk memperkuat kerjasama ekonomi, politik dan budaya antara kedua pihak. Namun isu nuklir Korut kemudian mengemuka menjadi tema penting setelah negara komunis tersebut melakukan uji coba nuklir tanggal 25 Mei lalu. Ketegangan itu diikuti pula dengan rencana yang diumumkan Korut untuk mempersiapkan uji coba roket jarak jauh.

Baik ASEAN maupun Korsel sepakat bahwa denuklirisasi Semenanjung Korea merupakan hal penting yang harus dilakukan, untuk menjaga perdamaian kawasan. Mereka juga memberi dukungan penuh perundingan enam pihak untuk penyelesaian sengketa nuklir Korut yang saat ini mandeg. Dikutip dari situs Channel News Asia, Menteri luar negeri Filipina, Alberto Rumolo berujar: “Kami percaya lewat dialog diplomatik dan damai antara Dewan Keamanan Perserikatan bangsa-bangsa dan enam pihak, maka akan membawa kembali Korut ke meja perundingan dan pembahasan sengketa nuklir ini dapat berlanjut lagi.“

Di luar masalah keamanan, dalam pertemuan di Jeju itu, Korea Selatan dan ASEAN berhasrat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, untuk lebih saling membantu di tengah krisis ekonomi global saat ini. Mereka juga bertekad untuk memerangi proteksionisme. Presiden Korsel Lee Myung Bak mengumumkan rencananya untuk mempercepat kerjasama perdagangan, bantuan dan pertukaran tenaga diantara kedua pihak untuk melapangkan jalan menuju era Asia. Korsel akan menggandakan perdagangan rutin dari 90 milyar dollar AS menjadi 150 milyar dolar AS untuk enam tahun ke depan. Para menteri perdagangan dari kedua pihak menandatangi perjanjian investasi, melengkapi perjanjian perdagangan bebas sepenuhnya, yang menaungi lebih dari 600 juta pekerja di dua kawasan.

ASEAN kini merupakan mitra terbesar ketiga di sektor perdagangan bagi Korsel. ASEAN juga merupakan tujuan terbesar kedua arah investasi luar negeri Korsel. Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva yang negaranya kini memimpin ASEAN menggambarkan Korea Selatan sebagai salah satu mitra terkuat dan paling aktif bagi ASEAN.

Dalam pertemuan itu disepakati pula bahwa Korea Selatan mengundang 7000 mahasiswa dan pekerja dari negara-negara ASEAN hingga tahun 2015 untuk mengikuti berbagai pelatihan kejuruan.

Pertemuan ASEAN-Korsel kali ini menandai 20 tahun hubungan formal kedua pihak. Lebih dari 5000 aparat kepolisian disiagakan di arena pertemuan yang bertajuk „Kemitraan Nyata, Persahabatan Menuju Kebaikan“ itu.

Sementara itu, setelah uji coba nuklir dilancarkan Korea Utara 25 Mei lalu, putra presiden Korut Kim Jong Il disebut-sebut dipersiapkan menjadi penerus penguasa Korut. Isu ini dihembuskan oleh anggota komite intelejen parlemen. Meski demikian belum ada pertanda bahwa Kim Jong Il bermaksud untuk mengundurkan diri dan menyerahkan tampuk kekuasaan kepada putranya Kim Jong-un.

(AP/ap/channelnewsasia)