1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Korban Tewas Longsor Tambang Bolaang Mongondow Bertambah

6 Maret 2019

Tim SAR gabungan masih berusaha untuk mencari korban yang tertimbun longsor tambang emas. Hingga hari ini 34 korban sudah dievakuasi.

https://p.dw.com/p/3EW2y
[No title]

Evakuasi korban longsor tambang emas di Desa Bakan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara masih terus dilakukan Tim SAR gabungan. Hingga hari ini korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 34 orang, dengan 18 korban selamat dan 16 meninggal.

Upaya penyelamatan sulit karena terhambat oleh medan yang curam, tanah yang tidak stabil dan poros penambangan yang sangat berbahaya.

Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan "tim evakuasi telah bekerja 24 jam non-stop sejak Senin ketika hasil kajian di lokasi sudah memungkinkan tim evakuasi masuk ke lubang."

Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo Mokoagow, telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak 27/2/2019 hingga 12/3/2019.

Dibantu alat berat

Ekskavator hidrolik mulai digunakan sejak Jumat pagi untuk membersihkan puing-puing dan membuat jalan baru menuju titik longsor untuk memudahkan proses evakuasi.

Selama beberapa hari pertama tim harus menggali dengan tangan untuk mencapai korban karena kondisi yang berbahaya.

"Pada titik ini, peluang menemukan korban selamat sangat tipis," kata Abdul Muin Paputungan, Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow kepada kantor berita AFP.

Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di dalam tambang pada saat kecelakaan karena korban selamat menyebutkan jumlah yang berbeda-beda.

Ada yang bahkan mengatakan 100 orang karena saat itu banyak yang sedang menambang di lubang besar, sementara di lubang-lubang kecil tidak diketahui. Hingga saat ini laporan anggota keluarga yang hilang juga terbatas karena banyak penambang yang berasal dari luar daerah.

Paputungan mengatakan tidak mungkin tim akan dapat menemukan semua penambang.

na/hp (afp, bnpb)