1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kongres AIDS ke-17 di Meksiko Berakhir

8 Agustus 2008

Jumat (08/08) konferensi AIDS internasional di Meksiko berakhir. Sejak Senin lebih dari 20.000 pakar dari seluruh dunia berunding tentang penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut. Apakah kongres berhasil?

https://p.dw.com/p/Et7c
Logo konferensi AIDS 2008

Walaupun konferensi membicarakan tentang penyakit yang mematikan, situasi saat konferensi tidak penuh dengan kesedihan. Bahkan sebaliknya. Dengan diiringi musik rakyat Meksiko perempuan-perempuan muda menari dan dengan cara menyindir, menampilkan tema penanggulangan AIDS, seksualitas, homoseksualitas serta kekerasan bermotif seks kepada rakyat. Metode ini berhasil di negara Katholik, di mana berbagai tabu, prasangka buruk dan diskriminasi berakar sangat dalam.

Masalah Yang Dihadapi Aktivis

Warga Kristen muda, seperti Beatrice Guzman yang berusia 24 tahun selalu menghadapi masalah, jika ingin mempropagandakan alat mencegahan AIDS seperti kondom. Ia mengatakan, situasi sangat sulit, karena hirarki di gereja selalu menyebut-nyebut moral, kesalahan dan larangan. Sementara patokan para aktivis adalah adalah: "cintai sesamamu manusia seperti dirimu sendiri“. Itu berarti, sesama juga harus dilindungi dengan menggunakan kondom.

Sehingga perasaan selalu berubah-ubah antara kebanggaan atas keberhasilan gerakan anti AIDS selama tiga tahun terakhir, dan banyaknya masalah, yang masih belum terselesaikan. Menyangkut hal itu ketua organisasi AIDS internasional Pedro Cahn, mengatakan di depan kongres, itu bisa dilakukan dan upaya harus benar-benar dijalankan. Cahn menambahkan, terlalu banyak nyawa yang tergantung pada upaya mereka, dan sebagian besar terancam. "Kita harus menghentikan penyebaran AIDS, bukan menghentikan orang-orang yang tertular HIV." Demikian diserukan Pedro Cahn.

Berhasil Mengurangi Penyebaran

Para peneliti sudah berhasil mengurangi penyebaran AIDS, walaupun belum berhasil menyembuhkan. Dalam rangka konferensi di Meksiko mereka mengadakan tukar-menukar pengetahuan. Melalui metode pengobatan, dari penyakit yang mematikan, AIDS menjadi penyakit kronis. Setidaknya, jika virus HIV ditemukan sebelum terlambat, dan diperangi. Tetapi itu hanya masalah uang saja. Akhirnya perbedaan antara kaya atau miskin membedakan antara mati atau hidup. Tujuan yang ingin dicapai PBB, hingga 2010 penyebaran AIDS harus dapat dicegah, dan dalam keadaan darurat orang harus dapat dirawat secara medis.

Itu kata-kata indah yang tanpa tindakan nyata, tidak dapat mengalahkan penyakit AIDS, yang disebut naga raksasa, oleh mantan presiden AS, Bill Clinton. Clinton mengatakan, berlawanan dengan naga dalam mitologi yang berhasil dikalahkan Santo Georgius, satria yang senjatanya berkilauan, AIDS hanya dapat dikalahkan jutaan ksatria. "Kita semua mendapat seruan untuk mengambil tindakan dan menggunakan senjata yang kita miliki sebaik mungkin.“ Demikian Clinton.

Harapan untuk Masa Depan

23.000 aktivis AIDS dan peneliti sudah memperbaiki senjata mereka dalam konferensi di Meksiko. Mereka mengumpulkan motivasi, berdiskusi tentang metode, merayakan keberhasilannya dan menyatakan tuntutan. Apakah konferensi mendatangkan hasil? Jelas, demikian dikatakan aktivis AIDS, Annie Lennox, yang mantan penyanyi kelompok musik pop Eurythmics, saat wawancara dengan televisi Jerman ARD. Ia menambahkan, konferensi semacam ini adalah jawaban global bagi epidemi HIV.

Kini 23.000 peserta konferensi kembali tersebar di seluruh penjuru dunia, untuk memberikan peringatan akan bahaya virus HIV dan menolong orang yang tertular. 23.000 orang ini berharap, agar masyarakat umum tidak melupakan AIDS dan baru mendiskusikannya lagi 2010 mendatang, saat mereka kembali bertemu dalam konferensi AIDS ke 18 di Wina. (ml)