1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konferensi Tingkat Tinggi NATO di Rumania

1 April 2008

Presiden Bush untuk terakhir kalinya menghadiri KTT NATO minggu ini di Bukarest. Tema utama yang akan dibahas adalah misi di Afganistan dan perluasan NATO. Rusia mengeritik perluasan NATO ke kawasan bekas blok timur.

https://p.dw.com/p/DYer
Foto: AP GraphicsBank/DW

Harian Inggris Tages-Anzeiger menulis:

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi NATO di Bukarest, Presiden Amerika Serikat Goerge W. Bush ingin tampil sekali lagi. Tapi perannya sudah tidak penting lagi. Di Amerika Serikat ia makin tidak populer. Di Eropa popularitasnya juga sudah lama tenggelam. Sekarang Bush ingin agar NATO menerima tiga anggota baru. Ia menduga, Kroasia, Makedonia dan Albania akan bersedia mengirim pasukan ke Afganistan dan Irak. Ini membuatnya senang. Tetapi sekalipun Bush punya hubungan baik dengan Nicolas Sarkozy dan Angela Merkel, Eropa akan tetap asing baginya.

Mengenai rencana peluasan NATO, harian Jerman Neues Deutschland bekomentar:

Moskow melihat upaya Amerika Serikat dengan penuh kekhawatiran. Juga di Berlin dan di Paris muncul suara-suara kritis. Sementara Amerika Serikat ingin secepatnya menawarkan keanggotaan kepada Georgia dan Ukraina, Jerman dan Prancis ingin memperlambat proses peluasan ini. Yang mendesak sekarang adalah menggagas kembali politik keamanan dalam semangat kerjasama.

Harian Austria Die Presse menilai:

Dalam banyak hal, Georgia memang belum memenuhi kriteria keanggotaan NATO. Juga dalam sistem politik. Misalnya kalau dilihat bagaimana Presiden Saakashvili akhir tahun lalu memperlakukan kalangan oposisi. Ukraina memang bisa dikatakan lebih demokratis dari Georgia, tapi di sana juga masih ada banyak defisit. Di Ukraina sendiri, keanggotaan di NATO masih jadi perdebatan, terutama antara Ukraina Barat dan bagian-bagian lain. Keanggotaan Ukraina di NATO adalah proyek para elit politiknya, yang mewakili hanya sepertiga suara penduduk negara itu. Menawarkan keanggotaan NATO pada saat ini akan memperdalam perpecahan pada masyarakat Ukraina. Sekaligus memberi Moskow alasan kuat untuk ikut campur di negara tetangganya. Sebab itu, yang paling baik bagi NATO adalah menunggu dan mengamati lebih dulu perkembangan politik di Ukraina dan di negara tetangganya.

Selain KTT NATO, situasi di Zimbabwe juga masih menjadi sorotan media internasional. Harian Inggris Independent menulis:

Bahkan di kawasan-kawasan yang dulu menjadi pusat dukungan bagi Mugabe, para pemilih sekarang berpaling. Mereka akan jauh lebih senang, jika Mugabe beberapa bulan lalu mengundurkan diri, ketika ia masih cukup populer. Para pimpinan Afrika hendaknya menegaskan secara gamblang, bahwa keinginan pemilih akan perubahan harus dihormati. Peran kunci ada di tangan kelompok militer. Memang kubu militer sudah menyatakan akan tetap loyal kepada Mugabe. Tapi jika mayoritas pemilih secara mencolok menolak sang presiden, militer mungkin mengubah pandangannya. (hp)