1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konferensi Penanggulangan Bencana Mulai Berlangsung

Lechler, Pascal / Genf (SWR) 25 Agustus 2008

Lebih efektifnya tanggap darurat menjadi kebutuhan penting dalam menghadapi bencana yang terus melanda.

https://p.dw.com/p/F4ap
Akibat tsunami di Aceh
Akibat tsunami di AcehFoto: AP

Banjir, angin taufan, gempa bumi, kekeringan dan kelaparan, setiap minggu tak ada media yang tidak memberitakan berbagai bencana yang terus melanda. Mulai Senin kemarin berlangsung „Konferensi Internasional Penanggulangan Bencana dan Bahaya“ di Davos, Swiss. Konferensi ini dihadiri sekitar 1000 an peserta dari 100 negara. Pertemuan di Davos membicarakan bagaimana upaya tanggap darurat yang lebih cepat dan efektif, dalam mengatasi bencana. Demikian dijelaskan organisator konferensi Walter Ammann:„Kita dapat memberikan kepastian, bahwa konferensi ini penting karena kita akan merumuskan bagaimana kita melaksanakannya. Yaitu lewat sebuah konferensi kita mendiskusikan segala bahaya, mulai dari bahya bencana alam, hingga teknis menanggulangi resiko, terorisme, gelombang influenza, perubahan iklim, kekurangan pangan dan lain sebagainya.“


Menganggap semua resiko sebagai suatu kesatuan juga penting sebab biaya penanggulangannya terus meningkat sedangkan sarana untuk menghadapi bencana itu tidak berubah. Demikian ujar Ammann yang juga merupakan kepala penelitian salju dan longsor dari Institut Davos: „Saya ambil contoh. Bahwa dulu kita hanya menyimpan kentang di gudang bawah. Namun kini kita memiliki mesin cuci dan alat-alat teknologi tinggi disana, yang kalau terjadi banjir maka kerugian materialnya bisa sangat tinggi. Maka dari itu, angka kerugian jauh lebih tinggi dari sebelumnya, meskipun besar bencananya sama.”


Topik penting lainnya dalam konferensi internasional tentang bencana di Davos ini adalah soal perubahan iklim. Contohnya adalah mencairnya gletser di Alpen dan banjir di dataran rendah. Perubahan iklim juga bertanggungjawab atas meningkatnya intensitas bencana alam yang terjadi, tambah Walter Ammann. Untuk itu manajemen bencana memainkan peran yang sangat besar, disamping menjawab pertanyaan bagaimana orang dapat cepat bereaksi dan efektif dalam menanggulangi bencana.“Tentu saja setiap bencana alam memiliki karakteristiknya sendiri sehingga tidak mungkin menghadapi satu persatu setiap situasi yang terjadi. Semua tergantung pada reaksi dan keputusan orang yang menjadi penanggungjawab saat terjadinya bencana.”


Jumat mendatang diharapkan sudah ada hasil dari pertemuan di Davos ini, berupa rencana aksi bersama 100 pokok. Hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan pada konferensi iklim di Kopenhagen tahun mendatang. (ap)