1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konferensi Keamanan Digelar di München

6 Februari 2009

Konferensi Keamanan di München adalah konferensi kebijakan keamanan yang paling bergengsi bagi Jerman. Pertemuan yang digelar dari 6 hingga 8 Februari dihadiri oleh ratusan pakar dan tokoh politik internasional.

https://p.dw.com/p/GoR1
Pengamanan dan kontrol di sekitar lokasi Konferensi Keamanan di MünchenFoto: AP

Di antaranya Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.Salah satu puncak acara adalah pidato Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Konferensi ini dibuka hari Jumat sore (06/02) oleh Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Nama-nama terkenal di panggung politik internasional tercantum dalam daftar peserta Konferensi Keamanan di München. Pembicara yang paling kondang tahun ini adalah Joe Biden, Wakil Presiden Amerika Serikat. Kehadirannya pada konferensi itu, menggembirakan Ketua Panitia Konferensi, Wolfgang Ischinger:

"Saya sangat bangga bahwa pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk datang ke München, Jerman dan melaksanakan penampilan pertamanya di luar Amerika Serikat untuk membicarakan isu kebijakan luar negeri dan keamanan. Ini tentu merupakan sesuatu yang patut dicatat."

US Vizepräsident Kandidat Joe Biden
Wapres AS Joe BidenFoto: AP

Sorotan ditujukan pada Wapres AS

Biden akan memaparkan bagaimana pemerintah AS yang baru akan membentuk hubungannya dengan Eropa dan peranan apa yang akan dimainkan negaranya di pakta militer Atlantik NATO. Perhatian juga diduga akan tertumpah bila Biden mengutarakan masalah Aghanistan. Amerika Serikat merencanakan untuk meningkatkan jumlah pasukannya di negara itu. Tokoh-tokoh Eropa yang hadir tentu ingin mengetahui apakah Washington akan meminta Eropa juga meningkatkan keterlibatannya di Afghanistan. Presiden Afghanistan Hamid Karsai yang menghadapi pemilihan kembali bulan Agustus mendatang, juga menghadiri Konferensi Keamanan di München ini. Tapi lagat-lagatnya, pencalonan kembali Karsai tidak akan didukung lagi oleh Washington. Delegasi Afghanistan dan AS diperkirakan harus melakukan pembicaraan mengenai isu-isu tertentu secara terpisah.

Manouchehr Mottaki in Davos
Menlu Iran Manouchehr MottakiFoto: AP

Iran kali ini akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Mottaki dan Ketua Parlemen Laridshani. Tapi diperkirakan bahwa tidak akan ada pertemuan antara Laridshani dan Wakil Presiden AS Biden. Pada dasarnya tawaran pemerintah AS untuk melakukan pembicaraan juga berlaku bagi Iran. Elke Hoff, politisi untuk kebijakan keamanan Jerman dari Partai Liberal berharap, pembicaraan mengenai program atom Iran yang kini memasuki jalan buntu, kembali dapat digerakkan:

"Pemerintah Obama telah mengulurkan tangan dan menyatakan ingin melakukan pembicaraan langsung. Ini merupakan satu-satunya jalan yang cerdik. Tentu saja kita harus menunggu, apa yang menjadi titik berat dalam strategi pembicaraan yang baru ini. Dan sesungguhnya, kita hanya dapat mengimbau Iran, menahan diri dan tidak membahayakan pembicaraan-pembicaraan melalui tuntutan yang tidak ada gunanya."

25.01.2009 DW-TV Journal Interview Steinmeier
Menlu Jerman Steinmeier

Isu pengawasan senjata internasional dan Iran

Pada pembukaan konferensi Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier akan berbicara mengenai pengawasan persenjataan dan akan menyinggung soal Iran. Steinmeier mengusulkan agar produksi elemen radio aktif harus di bawah pengawasan internasional:

"Ini berarti mengupayakan agar melaksanakan pengawasan internasional di tempat di mana teknologi pengayaan uranium sedang dilakukan. Menurut pendapat saya, sebaiknya ini dilakukan oleh Badan Tenaga Atom Internasional IAEA. Dukungan terhadap gagasan ini semakin meningkat. Kami akan mengupayakannya secara intensif. Akhir pekan ini, saya akan mengadakan pembicaraan dengan Direktur IAEA El Baradei di München."

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga dapat menggunakan Konferensi Keamanan di München untuk melakukan pembicaraan. Untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dunia II, angkatan bersenjata Jerman 'Bundeswehr' akan ditempatkan di Prancis. Berkaitan dengan tema ini juga ada beberapa hal yang harus dibicarakan secara rinci. (cs)