1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komposisi Kabinet Baru Jerman Lemahkan Merkel

19 Oktober 2005

Situasi politik dalam negeri Jerman, terutama pengumuman komposisi kabinet mendatang, menjadi tema utama komentar harian-harian internasional. Selain itu, sorotan tajam juga diarahkan pada skenario horor dan panik massal wabah flu burung, yang kini mulai memasuki Eropa.

https://p.dw.com/p/CPMY
Apakah Merkel cukup kuat untuk tidak hanya menjadi boneka saja?
Apakah Merkel cukup kuat untuk tidak hanya menjadi boneka saja?Foto: AP

Harian-harian internasional terutama menyoroti posisi calon kanselir, Angela Merkel yang dinilai semakin lemah. Harian Austria Die Presse yang terbit di Wina berkomentar, belum apa-apa Merkel sudah dilucuti kekuasaannya.

Jika melihat lebih teliti komposisi kabinet mendatang, semakin jelas bahwa Angela Merkel terpaksa harus menerima pukulan telak. Baik dalam program politik maupun dalam bidang personalia. Partai SPD membabat program politik terpenting dari Merkel, yakni penyederhanaan sistem pajak, reformasi kesehatan dan pelonggaran perlindungan pemecatan kerja. Selain itu, Merkel juga terpaksa menerima tokoh CSU Seehofer, yang terkenal sebagai penentang utama Merkel dari jajaran partainya sendiri. “

Harian Italia Il Messaggero yang terbit di Roma berkomentar, citra Merkel sebagai wanita calon kanselir pertama di Jerman sudah dirusak, sebelum ia memangku jabatannya.

Daftar menteri dari partai CDU, tidak mencerminkan sosok kanselir baru. Juga tidak mendukung kekuatannya dalam pemerintahan baru, yang memiliki potensi sengketa politik amat besar. Kenyataan menunjukan, empat calon menteri tergolong sebagai bekas penentang Merkel. Di garis terdepan, terutama PM Bayern, Edmund Stoiber yang akan menjadi menteri ekonomi, yang sekali lagi berperan menjadi sutradara dari komplotan internal penentang Angela Merkel.”

Sementara harian Perancis Le Telegramme yang terbit di Brest berkomentar, Merkel sudah dikepung oleh lawan politik dari partainya sendiri.

Terlepas dari serangan mitra koalisi partai SPD, di dalam partainya sendiri, Merkel juga sudah dikepung. Terutama oleh calon menteri ekonomi Stoiber dan calon menteri dalam negeri Schäuble. Jadi seberapa besar ruang gerak bagi Angela Merkel, yang pada pekan lalu juga bersengketa dengan SPD, menyangkut hak konstitusi untuk menentukan haluan pemerintahan? Jadi dapat diperkirakan, tokoh politik yang dilahirkan di bagian timur Jerman dan kurang populer itu, pelan-pelan akan disingkirkan dari posisi puncak politik Jerman.”

Serangan flu burung yang kini sudah memasuki Eropa, membuat banyak warga ketakutan. Menanggapi hal itu, harian Inggris The Times yang terbit di London menulis, flu burung sebetulnya tidak lebih berbahaya dari penyakit-penyakit lainnya.

Kita boleh saja berspekulasi, apakah sebuah pandemi flu burung akan menelan sangat banyak korban tewas atau cuma sedikit? Akan tetapi di balik prakiraan itu, juga terdapat kenyataan, bahwa jutaan orang meninggal atau cacat oleh penyakit yang dipandang enteng, seperti diabetes, stroke atau serangan jantung, akibat kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, kurang bergerak atau makanan yang tidak sehat. Pencegahan pandemi flu burung, tidak menuntut banyak, selain dari pengembangan vaksinnya. Tapi penyakit yang lainnya, menuntut perubahan drastis cara hidup sehari-hari.”

Harian Belanda De Telegraaf yang terbit di Amsterdam berkomentar, untuk mencegah meluasnya wabah flu burung, harus dikembangkan vaksinnya.

Tidak ada bukti, bahwa virusnya dapat menular dari manusia ke manusia. Atau tercipta virus baru yang tidak ada obatnya. Akan tetapi, sangat logis jika industri farmasi lebih aktiv mengembangkan vaksinnya, mengantisipasi situasi jika virusnya benar-benar melakukan mutasi. Tapi juga dapat dimengerti, jika industri farmasi belum tergerak, karena belum mengetahui, apakah investasinya akan menguntungkan. Sebab belum dapat dipastikan, apakah akan muncul pandemi.”