1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komisi Uni Eropa

19 November 2004

Harian-harian Eropa menanggapi Komisi UE yang baru yang telah disetujui oleh Parlemen Eropa Kamis lalu (18/11.

https://p.dw.com/p/CPQC
Foto: AP

Harian Jerman Handelsbaltt berkomentar:

Barroso telah belajar dari pengalaman. Parlemen telah menunjukkan bahwa kekuasaan Barroso terbatas. Barroso mengawali masa tugasnya dengan kesalahan. Juga ia kehilangan reputasinya di mata pemerintahan negara anggota. Ia dengan mata terbuka terjerumus dalam krisis dengan parlemen. Oleh sebab itu banyak kepala pemerintahan meragukan kemampuannya sebagai politisi. Setelah terpukul, politisi Portugal itu akan menghadapi masa yang berat.

Harian Stuttgarter Zeitung menilai, Barroso telah mendapat peringatan:

Kegagalan awal menunjukkan betapa peliknya politik Eropa . Seperti kebanyakan warga Eropa, Barroso mengandalkan pada kekuasaan pemerintahan-pemerintahan nasional dan menyepelekan parlemen. Barroso dan timnya akan menyadari bahwa mereka semakin terjepit, semakin majunya demokratisasi dan parlementarisasi di UE.

Frankfurter Allgemeine Zeitung

berpendapat.

Parlemen hendaknya jangan terlalu menjengkelkan pemerintahan negara anggota dengan menolak kandidatnya. Sebab UE hanya dapat berfungsi apabila didukung oleh negara-negara anggotanya, apa bila masing negara anggota memenuhi kewajibannya dan sebaliknya UE juga menghormati keputusan yang diambil oleh masing-masing negara anggota.

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung namun meragukan apakah Parlemen Eropa kini lebih berbobot , dan di masa mendatang dapat lebih kuat mempengaruhi politik dan perundang-undangan UE.

Parlemen Eropa tetap merupakan mata rantai yang paling lemah di dalam tubuh UE yang terdiri atas Komisi, Dewan dan Parlemen. Sebab bagi kebanyakan anggota parlemen , kepentingan nasionalnya lebih diprioritaskan ketimbang kepentingan Eropa. Jadi tidak jarang tekanan halus dari pemerintahnya sudah dapat mendisiplinkan Parlemen sesuai keinginannya.

Harian Austria Salzuburger Nachrichten dengan kritis mengibaratkan Komisi UE sebagai tempat pembuangan politisi.

Tugas Barroso tidaklah mudah. Dalam soal penyusunan timnya pun ia tidak punya pengaruh sama sekali. Para calon dinominasikan oleh masing-masing pemerintahnya.Prosedur nominasi aneh seperti itu , masih bisa diterima bila para kepala pemerintahan bersangkutan memenuhi kriterianya sendiri , dan benar-benar menominasikan orang-orang terbaiknya. Namun itu jarang terjadi. Komisi UE sering dianggapnya sebagai tempat pembuangan politisi.