1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komentar: Vonis Bebas Karena Kurang Bukti

20 Februari 2009

Vonis bebas dalam perkara pembunuhan Anna Politkovskaya berbeda dengan skenario umumnya. Wartawati yang sering melaporkan pelanggaran HAM di Chechnia dan kritiknya terhadap pemerintahan Putin, tewas Oktober 2006.

https://p.dw.com/p/Gy2l

Vonis 'bebas' yang diambil hakim memang tidak diduga sebelumnya dan membuat orang boleh berharap, bahwa tembok berupa 'pembebasan dari hukuman' dan 'kesewenang-wenangan' yang selama ini menyelimuti pembunuhan bermotifkan politik di Rusia, masih dapat goyah. Dua tahun setelah pembunuhan terhadap wartawati Anna Politkovskaya, dua warga Chechnia, seorang polisi dan mantan anggota dinas rahasia, dihadapkan ke mahkamah militer. Mereka diduga berperan sebagai kaki tangan dalam pembunuhan itu. Penembaknya berhasil melarikan diri dan belum ditemukan, sedangkan dalang pembunuhan itu tidak diketahui.

Keempat tertuduh seperti biasa hendak diadili secepatnya dan tanpa menghebohkan. Sebab selama ini tidak ada satu pun dalang dari pembunuhan bermotifkan politik di Rusia berhasil disingkap. Yang dijatuhi vonis selalu penjahat kelas teri. Demikian pula perkara pengadilan kasus pembunuhan terhadap Anna Politkovskaya, sebelumnya diperkirakan akan berjalan sesuai dengan skenario yang sudah ada.

Tetapi apa yang terjadi, justru di luar dugaan. Ketika secara tak terduga hakim mengumumkan, bahwa perkara pengadilan tsb tertutup untuk umum, karena ke-12 juri meresahkan keselamatan mereka, salah seorang juri membantah hal itu dan pintu ruang pengadilan pun terbuka. Bukan itu saja, para juri tsb juga menghendaki vonis bebas, karena kurangnya bukti-bukti keterlibatan para tertuduh, padahal pihak kejaksaan berharap mereka akan diganjar hukuman, dan dengan demikian kasus pembunuhan terhadap Anna Politkovskaya dapat ditutup.

Keempat tertuduh itu justru meninggalkan ruang sidang sebagai orang yang bebas. Keputusan para juri dan pengadilan membuka peluang baru bagi penyidikan dan pengusutan berikutnya sampai dijatuhkannya vonis terhadap pelaku sebenarnya pembunuhan terhadap Anna Politkovskaya. Keluarga Politkovskaya sendiri juga menyambut baik keputusan pengadilan itu, dan pihak pembela bahkan menyebutnya sebagai suatu kelangkaan dari Rusia yang menaati hukum kenegaraan. Memang belum pada tempatnya untuk bersikap optimis secara berlebihan, karena Rusia belum berarti sudah menjadi sebuah negara hukum. Hanya ada secercah harapan bahwa negeri raksasa tsb sedang menuju ke arah itu. (dgl)