1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komentar : NATO Ingin Perkuat Pasukan di Utara Afghanistan

Daniel Scheschkewitz23 Januari 2009

Pembangunan sipil oleh pihak militer di Afghanistan harus lebih ditingkatkan. Penambahan pasukan di wilayah utara juga sangat dibutuhkan saat ini.

https://p.dw.com/p/Geys
Daniel Scheschkewitz

Afghanistan berada di ujung tanduk. Ini dikatakan semua pihak yang baru-baru ini berkunjung kesana. Baik itu pihak militer, pekerja pembangunan kembali atau para politisi. Kelompok Taliban semakin kuat dan berkuasa. Serangan bom bunuh diri meluas dari selatan Afghanistan ke wilayah utara dan barat. Pasukan ISAF, diantaranya tentara Jerman, semakin menjadi sasaran para pemberontak. Ancaman bahaya yang terus bertambah, menyebabkan para pekerja bantuan memilih untuk meninggalkan negara ini. Di waktu bersamaan, pemerintahan Presiden Karsai semakin kesulitan memenuhi tugas utama mereka. Ladang opium masih ada dan merupakan sumber keuangan Taliban dan terorisme.

Jenderal Amerika Serikat dan panglima tertinggi NATO Craddock telah lama menuntut penambahan jumlah pasukan bagi Afghanistan sebanyak 20 ribu tentara. Dari lingkaran NATO terdengar kabar, bahwa Jerman akan mengirim 600 tentara tambahan ke wilayah utara negara itu. Penambahan pasukan adalah hal yang masuk akal, jika dimaksudkan untuk melindungi militer dalam pembangunan kembali sipil dan tidak untuk menyerang lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian Taliban. Karena ini bisa menyebabkan jatuhnya korban sipil yang tidak bersalah, seperti perempuan dan anak-anak. Berdasarkan keterangan organisasi HAM, tahun lalu saja, lebih dari 1000 warga sipil tewas dalam serangan yang dilancarakan pasukan internasional. Jumlah yang hampir sama tewas akibat serangan bunuh diri kelompok pemberontak. Ini semua menuju pada lingkaran kekerasan yang hanya bisa direm jika pembangunan kembali menunjukkan kemajuan.

Tanpa keamanan, hukum, dan keteraturan, setiap pembangunan kembali adalah pekerjaan yang tidak terselesaikan. Pembentukan kepolisian dan aparat hukum Afghanistan yang terlalu lama diabaikan harus segera dilakukan. Militer yang bisa menjadi patokan peraturan harus memiliki wajah Afghanistan. Sekarang pun militer Jerman telah terlibat dalam pelatihan ANA, militer nasional Afghanistan. Namun, patroli masih terlalu jarang mencapai wilayah dimana Taliban menjalankan bisnis obat-obatan terlarang mereka dan mengawasi panen opium.

Dalam hal ini, rencana misi pesawat pengintai NATO bisa berperan. Jerman akan terlibat dengan menurunkan sepertiga pasukan yang dibutuhkan. Pasukan Amerika Serikat dulu menggunakan pesawat tersebut untuk memerangi penyelundupan obat-obatan terlarang di Kolumbia. Usaha yang cukup berhasil. Untuk menghindari agar pihak tak bersalah tidak menjadi korban dalam misi ini, sangat diharapkan, agar misi dibatasi hanya untuk mengintai dan mengawasi. Tidak menyerang.

Terpilihnya Obama sebagai presiden Amerika Serikat yang baru turut membawa keuntungan bagi Afghanistan.Obama peduli dengan nasib Afghanistan berbeda dengan Bush yang terpaku pada perang di Irak. Tetapi situasi hanya akan membaik jika selain penambahan pasukan perdamaian, kualitas keterlibatan militer dalam sipil pun diperbaiki. Tentara dengan jumlah yang lebih banyak tidak akan memastikan perdamaian. Pembangunan kembali yang lebih terfokuslah yang akan mampu mewujudkannya. (vlz)