1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komedian Zelensky Unggul Jauh di Pilpres Ukraina

1 April 2019

Komedian Volodymyr Zelensky merebut suara terbanyak (30,2%) dalam pemilihan presiden putaran pertama di Ukraina, Minggu (31/3). Petahana Petro Poroshenko di posisi kedua dengan 16,7% suara.

https://p.dw.com/p/3G0JO
Ukraine Präsidentschaftswahl 2019 | Wolodymyr Selenskyj, Kandidat
Foto: Reuters/V. Ogirenko

Pengalaman politik Volodymyr Zelensky hanya terbatas pada aktingnya sebagai presiden Ukraina dalam acara komedi TV, sebelum dia mengumumkan pencalonannya awal tahun ini sebagai kandidat presiden. Sekalipun berbagai jajak pendapat menunjukkan popularitasnya yang tinggi, kemenangan jauhnya di atas kandidat-kandidat lain adalah kejutan besar.

Pria 41 tahun itu memanfaatkan rasa frustrasi atas meluasnya korupsi dan masalah yang dihadapi pesaing utamannya, dua politisi kawakan petahana Petro Poroshenko dan mantan perdana menteri Yulia Tymoshenko.

Menurut perhitungan awal komisi pemilihan umum yang dirilis Senin (1/4), Zelensky berhasil mengumpulkan 30,2 persen suara, hampir dua kali lipat daripada Presiden Petro Poroshenko (53 tahun) dengan 16,7 persen suara. Kedua politisi akan bertarung dalam pemilu susulan 21 April mendatang.

Tymoshenko tersingkir

Mantan perdana menteri Yulia Tymoshenko, yang lama menjadi favorit di panggung politik Ukraina, hanya mengumpulkan 13,08 persen suara. Dia mengajukan protes atas hasil penghitungan suara.

"Saya mendesak (pemilih) untuk tidak memedulikan hasil perhitungan pemilihan awal," kata Tymoshenko kepada wartawan. Dia menyatakan, angka yang dikumpulkan oleh timnya menempatkan dia di depan Poroshenko dengan 20,9 persen suara.

Zelensky memang memimpin dalam berbagai jajak pendapat selama berminggu-minggu dan sudah dipastikan akan maju dalam pemilu susulan. Pertanyaannya hanya siapa kandidat lain yang akan bertarung dengannya: Poroshenko atau Tymoshenko.

Analis politik Anatoliy Oktysyuk dari kelompok Rumah Demokrasi di Kiev mengatakan, akan "sulit" bagi Poroshenko untuk mengalahkan aktor populer itu.

"Dia (Poroshenko) tidak memiliki ruang untuk memperbesar dukungan. Dia telah memainkan semua kartunya," kata Oktysyuk. "Ini adalah protes terhadap para elit lama dan seruan untuk wajah-wajah baru."

Ukraine Wahl Kandidaten Julia Timoschenko und Pjotr Poroschenko
Yulia Timoshenko (kiri) dan Petro Poroshenko (kanan) dalam upacara peringkatan kemerdekaan Ukraina di Kiev, Januari 2005Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb

"Pelayan Masyarakat"

Petro Poroshenko dalam kampanyenya mengedepankan ancaman Rusia terhadap Ukraina dan mencitrakan dirinya sebagain satu-satunya tokoh yang mampu berhadapan dengan Rusia dan mendapat dukungan barat.

Menanggapi hasil perhitungan awal, Poroshenko mengatakan ini adalah "pelajaran keras" baginya secara pribadi dan bagi pemerintahan Ukraina secara keseluruhan.

Volodymyr Zelensky sendiri belum memberi banyak tanggapan terhadap kemenangan sensasionalnya. Meskipun tidak menawarkan platform politik yang jelas, namun Zelensky dianggap sebagai wajah baru yang dapat membawa Ukraina keluar dari kekisruhan politik. Komedi politiknya dengan judul "Pelayan Masyarakat" akan kembali tayang minggu ini.

hp/na   (afp, dpa, rtr)